-->

Iklan

Bab Iii Referensi Ptk Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret

Materi Sekolah - BAB III Contoh PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret - Berikut ini teladan PTK dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui Penggunaan Media Konkret pada Siswa Kelas VI SD Negeri ....

Bagi Bapak atau Ibu Guru yang menginginkan teladan PTK lengkap sanggup SMS ke HP: 081328239660.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini yakni semua siswa kelas VI SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... yang berjumlah … anak yang terdiri dari … siswa pria dan … siswa perempuan.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri ...., UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Unit Kecamatan .... Kabupaten .... yang berlokasi di Desa .....
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Semester I Tahun Pelajaran .... berdasarkan kalender pendidikan di SD Negeri .....



B. Prosedur Siklus Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Istilah dalam bahasa Inggris yakni Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Dalam penelitian tindakan kelas ini taktik yang dipakai mengacu pada model siklus. Lebih lanjut Ristasa (2007: 7-8) menyampaikan PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu:
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan (acting)
3. Pengamatan (observation); dan
4. Refleksi (reflection).

1. Siklus I
a. Perencanaan
Langkah awal dalam perencanaan yakni menyelidiki RPP. Langkah selanjutnya yakni menyelidiki alat peraga yang akan digunakan, kemudian menyelidiki kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, mirip lembar observasi.

b. Tindakan
1) Kegiatan Awal
Peneliti memperlihatkan salam, menyelidiki kehadiran siswa, mengkondisikan siswa supaya siswa siap mendapatkan pelajaran, memotivasi siswa, memperlihatkan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa pada bahan pembelajaran, kemudian memberikan bahan pelajaran apa yang akan dipelajari, dan memberikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa setelah pembelajaran selesai.
2) Kegiatan Inti
Siswa mengamati buku dan penggaris masing-masing kemudian mencatat nama-nama berdiri datar yang menyerupainya. Siswa memakai buku dan penggaris untuk memperlihatkan sisi yang berupa panjang dan lebar.
Siswa menghitung jumlah sisi kemudian mengukur dan mencatat panjang dan lebarnya pada buku masing-masing.
Siswa memberi nama masing-masing sisi kemudian menghitung luas masing-masing benda tersebut. Melalui bimbingan guru siswa menemukan rumus luas berdiri datar.
Siswa mengerjakan latihan soal latihan dengan memakai rumus luas berdiri datar.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung sobat sejawat melaksanakan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan penelitian.
3) Kegiatan Akhir
Pada kediatan akhir, siswa mengerjakan ulangan harian untuk mengetahui hasil pembelajaran. Guru melaksanakan penilaian dan tindak lanjut.
Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan pembelajaran dan merangkum bahan pembelajaran yang telah dipelajari. Peneliti menegaskan bahan yang telah dipelajari, memperlihatkan kiprah rumah kepada siswa. Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh sobat sejawat terhadap peneliti. Berdasarkan hasil penelitian didapat beberapa hal yang menerima perhatian pengamat dan menjadi catatan, ada beberapa siswa yang tidak serius melaksanakan kiprah dan bermain sendiri.
Berdasarkan hasil pengamatan secara umum proses kegiatan perbaikan pembelajaran belum optimal. Kurang optimalnya kegiatan siswa merupakan penyebab masih rendahnya hasil mencar ilmu siswa. Hasil ulangan harian, 20 anak yang sudah menerima nilai di atas nilai tuntas, dan sisanya 10 anak menerima nilai di bawah nilai tuntas.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I memperlihatkan peningkatan hasil belajar, terbukti dari 30 siswa gres 20 yang menerima nilai tuntas, namun demikian, peningkatan tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan pembelajaran.
Pembelajaran masih dilaksanakan secara klasikal, sehingga siswa banyak yang merasa gundah dalam mengerjakan tugas. Kurangnya optimalisasi kegiatan siswa merupakan salah satu faktor penyebab, dan kurangnya pengawasan peneliti juga menjadi lantaran rendahnya nilai siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan pengamat setuju untuk melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II.
Upaya yang akan dilakukan dalam siklus II yakni memakai benda-benda di lingkungan sekolah dengan mengoptimalkan kegiatan siswa, dan meningkatkan pengawasan peneliti terhadap kerja siswa.

2. Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan siklus II yaitu menyediakan perangkat penelitian yang mencakup planning pelaksanaan pembelajaran, bahan dan sumber pembelajaran, media dan alat peraga, lembar pengamatan keaktifan siswa, dan lembar kerja siswa.
b. Tindakan
1) Kegiatan Awal
Peneliti masuk ke kelas kemudian memperlihatkan salam dan mengajak siswa untuk berdo’a. Peneliti menyelidiki kehadiran siswa, mengkondisikan siswa supaya siswa siap mendapatkan pelajaran, memotivasi siswa, memperlihatkan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa pada bahan pembelajaran, kemudian memberikan bahan dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2) Kegiatan Inti
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak. Siswa ditugaskan untuk mencari dan mengamati benda-benda di lingkungan sekolah yang ibarat berdiri datar, mirip persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran.
Siswa kembali ke dalam kelas kemudian memperhatikan dan mengamati benda-benda yang telah dikumpulkannya kemudian mendengarkan klarifikasi perihal kiprah yang harus dilakukan secara kelompok.
Masing-masing kelompok mengukur panjang masing-masing sisi benda yang ibarat berdiri datar tersebut dan mencatat hasil pengukuran pada lembar kerja kelompok.
Masing-masing kelompok berhubungan untuk menghitung luas berdiri datar aneka macam benda yang telah diamati tersebut.
3) Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan ulangan. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan pembelajaran dan merangkum bahan pembelajaran yang telah dipelajari. Peneliti menegaskan bahan yang telah dipelajari, memperlihatkan kiprah rumah kepada siswa. Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan terlihat adanya optimalisasi kerja siswa, kalau dibandingkan dengan siklus I. peneliti terlihat membimbing siswa atau kelompok yang kurang aktif serta mengingatkan siswa-siswa yang bermain sendiri. Hasil siklus II terjadi peningkatan ketuntasan mencar ilmu siswa dari … menjadi … anak. Tingkat keaktifan siswa pada siklus II juga meningkat, seluruh siswa telah aktif mengikuti dan mengerjakan semua kiprah yang diberikan, dengan demikian perbaikan pembelajaran siklus II dinyatakan telah berhasil, sehingga penelitian dilarang pada siklus II.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II telah berhasil, terbukti dari … siswa, … anak telah berhasil mencapai nilai KKM yang ditentukan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran.

C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, dan tes.
1. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yakni cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku presensi, daftar nilai, dan sebagainya (Arikunto, 2003: 188). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dipakai untuk memperoleh data perihal nama identitas siswa, hasil mencar ilmu matematika pada semester I Tahun Pelajaran ...., serta citra pelaksanaan tindakan pada setiap siklus. 
2. Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Teknik observasi yang dipakai dalam penelitian ini yakni observasi sistematis, yaitu memakai instrumen pengamatan. Instrumen pengamatan berupa daftar pengamatan yang berisi item-item insiden atau tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Teknik observasi dipakai untuk memperoleh data perihal pelaksanaan pembelajaran.
3. Tes
Teknik tes dalam penelitian ini dipakai untuk memperoleh data perihal hasil mencar ilmu matematika, setelah dilaksanakan tindakan. Instrumen tes disusun dan diujicobakan pada siswa di luar objek penelitian, dan dianalisis untuk mengetahui validitas, derajat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas, sehingga instrumen soal yang dipakai untuk penilaian di final siklus yakni hanya butir soal yang baik.
Soal tes diujicobakan di luar sampel penelitian dengan maksud untuk tetap menjaga supaya hasil ujicoba benar-benar valid, sehingga ketika dipakai pada dikala tes setelah pelaksanaan tindakan dihasilkan data yang benar-benar sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran, lantaran apabila ujicoba dilaksanakan pada subjek penelitian, dikhawatirkan mensugesti hasil penelitian.

D. Analisis Data
Data yang dianalisis mencakup data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sehabis diadakan tindakan perbaikan pembelajaran

E. Indikator Keberhasilan
Indikator yang dipakai untuk mengukur peningkatan hasil mencar ilmu siswa yakni peningkatan hasil mencar ilmu siswa baik secara individual maupun klasikal serta ketuntasan mencar ilmu siswa. Siswa dinyatakan tuntas mencar ilmu kalau telah mencapai tingkat pemahaman bahan 70% ke atas yang ditunjukkan dengan perolehan nilai formatif 70 atau lebih (sesuai KKM).
Indikator yang dipakai untuk mengukur peningkatan keaktifan siswa yakni peningkatan keaktifan siswa baik secara individual maupun klasikal serta acara siswa menjawab maupun mengajukan pertanyaan, interaksi antar siswa ketika siswa melaksanakan diskusi, dalam kegiatan diskusi dicatat keterlibatan masing-masing siswa dalam kelompok, ketepatan waktu siswa dalam menuntaskan tugas.
Data peningkatan keaktifan siswa diperoleh dari lembar pengamatan. Kriteria peningkatan keaktifan siswa diukur dengan pedoman penilaian. Jika siswa menerima nilai 50-59 kategori D=Kurang, nilai 60-69 kategori C=Cukup, nilai 70-79 kategori B=Baik, dan nilai ≥80 kategori Amat Baik.

Baca juga:
  1. BAB II Contoh PTK Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret
  2. BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret
  3. Daftar judul PTK Kenaikan Pangkat SD
Silahkan SMS ke HP: 081328239660 kalau Bapak Ibu Saudara menginginkan teladan PTK lengkapnya. Demikian semoga sanggup membantu.

0 Response to "Bab Iii Referensi Ptk Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel