-->

Iklan

Bab Iv Ptk Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret

Materi Sekolah - BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret - Berikut ini pola PTK dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui Penggunaan Media Konkret pada Siswa Kelas VI SD Negeri ....

Bagi Bapak atau Ibu Guru yang menginginkan pola PTK lengkap sanggup SMS ke HP: 081328239660.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal hasil pembelajaran Matematika di Kelas VI sebelum dilakukan penelitian sangat rendah. Hal ini terbukti dari dua kali pelaksanaan ulangan harian, hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan. Dari … siswa yang mengikuti ulangan harian, gres … anak atau 50 persen yang mencapai ketuntasan.
Dari 2 kali pelaksanaan ulangan harian, nilai rata-rata siswa masih di bawah KKM. Nilai rata-rata siswa 60. Hal ini memperlihatkan bahwa nilai rata-rata masih di bawah KKM kelas, yaitu 70.
Hasil pembelajaran yang rendah di atas dikarenakan tingkat keaktifan siswa sangat rendah, yaitu gres mencapai 40 persen siswa yang aktif. Keberanian siswa dalam bertanya juga sangat rendah. Lebih jelasnya sanggup dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Belajar Matematika Siswa Pra Siklus

 BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas  BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret

B. Deskripsi Siklus I dan II
1. Siklus I
a. Perencanaan
Langkah awal dalam perencanaan yaitu mengusut RPP. Langkah selanjutnya yaitu mengusut alat peraga yang akan digunakan, kemudian mengusut kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, mirip lembar observasi.
b. Tindakan
1) Kegiatan Awal
Peneliti memperlihatkan salam, mengusut kehadiran siswa, mengkondisikan siswa semoga siap mendapatkan pelajaran, memotivasi siswa, memperlihatkan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian memberikan bahan dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2) Kegiatan Inti
Siswa mengamati buku dan penggaris masing-masing kemudian mencatat nama-nama bangkit datar yang menyerupainya. Siswa memakai buku dan penggaris untuk memperlihatkan sisi yang berupa panjang dan lebar.
Siswa menghitung jumlah sisi kemudian mengukur dan mencatat panjang dan lebarnya pada buku masing-masing. Siswa memberi nama masing-masing sisi kemudian menghitung luas masing-masing benda tersebut.
Melalui bimbingan guru siswa menemukan rumus luas bangkit datar. Siswa mengerjakan latihan soal latihan dengan memakai rumus luas bangkit datar.
Selama acara pembelajaran berlangsung sobat sejawat melaksanakan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan acara peneliti selama melaksanakan penelitian.
3) Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan ulangan harian. Guru melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut.
Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan pembelajaran dan merangkum bahan pembelajaran yang telah dipelajari. Peneliti menegaskan bahan yang telah dipelajari, memperlihatkan kiprah rumah kepada siswa. Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh sobat sejawat terhadap peneliti. Berdasarkan hasil penelitian didapat beberapa hal yang menerima perhatian pengamat dan menjadi catatan, ada beberapa siswa yang tidak serius melaksanakan kiprah dan bermain sendiri.
Berdasarkan hasil pengamatan secara umum proses acara perbaikan pembelajaran belum optimal. Kurang optimalnya acara siswa merupakan penyebab masih rendahnya hasil mencar ilmu siswa. Hasil ulangan harian, 20 anak yang sudah menerima nilai di atas nilai tuntas, dan sisanya 10 anak menerima nilai di bawah nilai tuntas.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I memperlihatkan peningkatan hasil belajar, terbukti dari 30 siswa gres 20 yang menerima nilai tuntas, namun demikian, peningkatan tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran masih dilaksanakan secara klasikal, sehingga siswa banyak yang merasa resah dalam mengerjakan tugas. Kurangnya optimalisasi acara siswa merupakan salah satu faktor penyebab, dan kurangnya pengawasan peneliti juga menjadi lantaran rendahnya nilai siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan pengamat setuju untuk melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Upaya yang akan dilakukan yaitu memakai benda-benda di lingkungan sekolah dengan mengoptimalkan acara siswa, dan meningkatkan pengawasan peneliti terhadap kerja siswa.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan siklus II yaitu menyediakan perangkat penelitian yang mencakup planning pelaksanaan pembelajaran, bahan dan sumber, alat peraga, lembar pengamatan, dan lembar kerja siswa.
b. Tindakan
1) Kegiatan Awal
Peneliti memperlihatkan salam, mengusut kehadiran siswa, mengkondisikan siswa semoga siswa siap mendapatkan pelajaran, memotivasi siswa, memperlihatkan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa pada bahan pembelajaran, kemudian memberikan bahan dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2) Kegiatan Inti
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak. Siswa ditugaskan untuk mencari dan mengamati benda-benda di lingkungan sekolah yang ibarat bangkit datar, mirip persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran.
Siswa kembali ke dalam kelas kemudian memperhatikan dan mengamati benda-benda yang telah dikumpulkannya kemudian mendengarkan klarifikasi wacana kiprah yang harus dilakukan secara kelompok.
Masing-masing kelompok mengukur panjang masing-masing sisi benda tersebut dan mencatat hasil pengukuran pada lembar kerja kelompok.
Masing-masing kelompok menghitung luas bangkit datar banyak sekali benda tersebut.
3) Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan ulangan. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan dan merangkum bahan pembelajaran. Peneliti menegaskan bahan yang telah dipelajari, memperlihatkan kiprah rumah kepada siswa. Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan terlihat adanya optimalisasi kerja siswa. peneliti terlihat membimbing siswa serta mengingatkan siswa-siswa yang bermain sendiri. Hasil siklus II terjadi peningkatan ketuntasan mencar ilmu siswa dari 20 menjadi 29 anak. Tingkat keaktifan siswa pada siklus II juga meningkat, seluruh siswa telah aktif mengikuti dan mengerjakan semua kiprah yang diberikan, dengan demikian perbaikan pembelajaran siklus II dinyatakan telah berhasil, sehingga penelitian tidak boleh pada siklus II.
d. Refleksi
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran siklus II telah berhasil. Hal itu dibuktikan bahwa dari … siswa, … anak telah berhasil mencapai nilai KKM yang ditentukan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran yaitu 70, sedangkan 1 siswa belum tuntas lantaran pada ketika pembelajaran berlangsung siswa tersebut mengalami sakit, sehingga harus ijin, meskipun demikian hasil penelitian sudah dinyatakan berhasil.
C. Hasil Penelitian
Secara umum proses acara perbaikan pembelajaran siklua I belum optimal. Kurang optimalnya acara siswa merupakan penyebab masih rendahnya hasil mencar ilmu siswa. Hasil ulangan harian, 20 anak yang sudah menerima nilai di atas nilai tuntas, dan sisanya 10 anak menerima nilai di bawah nilai tuntas.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I memperlihatkan peningkatan hasil belajar, terbukti dari … siswa gres … yang menerima nilai tuntas, namun demikian, peningkatan tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran masih dilaksanakan secara klasikal, sehingga siswa banyak yang merasa resah dalam mengerjakan tugas. Kurangnya optimalisasi acara siswa merupakan salah satu faktor penyebab, dan kurangnya pengawasan peneliti juga menjadi lantaran rendahnya nilai siswa.
Hasil penelitian siklus I lebih jelasnya sanggup dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I melalui Media Konkret berupa benda di dalam kelas

 BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas  BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret

Tabel di atas memperlihatkan bahwa terdapat 1 siswa yang menerima nilai antara 50-59, 9 anak menerima nilai antara 60-69, 15 anak menerima nilai 70-79, dan 5 anak menerima nilai 80-100, dengan demikian 20 anak telah tuntas mencar ilmu dan 10 anak belum tuntas.
Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan pengamat setuju untuk melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Upaya yang akan dilakukan yaitu memakai benda-benda di lingkungan sekolah dengan mengoptimalkan acara siswa, dan meningkatkan pengawasan peneliti terhadap kerja siswa.
Hasil penelitian siklus II lebih jelasnya sanggup dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus II melalui Media Konkret berupa benda di lingkungan sekolah

 BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas  BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret

Tabel di atas memperlihatkan bahwa terdapat 1 siswa yang menerima nilai antara 60-69, 17 anak menerima nilai antara 70-79, dan 12 anak menerima nilai 80-100, dengan demikian 29 anak telah tuntas mencar ilmu dengan mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan 70 dan sisanya 1 anak belum tuntas.

D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan sebelum penelitian, peneliti melihat bahwa hasil mencar ilmu Matematika siswa belum tuntas. Hal tersebut dikarenakan acara pembelajaran masih memakai metode ceramah dan latihan dan belum memanfaatkan benda-benda positif yang ada di lingkungan siswa.
Pada pembelajaran pra siklus ketuntasan mencar ilmu siswa gres mencapai 50 persen, yaitu hanya … dari … anak yang telah tuntas dengan mendapatkan nilai hasil ulangan di atas KKM 70. Pada pembelajaran siklus I siswa yang telah mencapai nilai KKM meningkat menjadi 20 anak (66,7%) dan pada acara pembelajaran siklus II meningkat dengan signifikan menjadi 29 anak (96,7%).
Setelah dilakukan penelitian dalam dua siklis, terlihat bahwa penggunaan media positif sanggup meningkatkan hasil mencar ilmu Matematika siswa SD Negeri ..... Peningkatan tersebut sanggup dibuktikan dari kriteria hasil mencar ilmu siswa sebelum dan setelah tindakan, yaitu setiap siklus telah memperlihatkan adanya peningkatan. Oleh lantaran itu, penelitian dinyatakan telah berhasil dan tidak boleh pada siklus II.

Hasil penelitian selengkapnya sanggup dilihat pada tabel perbandingan penelitian siklus I dan II berikut:
Tabel 4. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan II

 BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas  BAB IV PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret

Tabel di atas memperlihatkan bahwa pada siklus I terdapat 10 siswa yang belum tuntas yaitu menerima nilai di bawah 70. Setelah dilakukan perbaikan siklus II tinggal 1 siswa yang belum tuntas.
Persentase ketuntasan meningkat, yaitu pada siklus I tingkat ketuntasan gres mencapai 66,7% dan meningkat pada siklus II, yaitu menjadi 96,7%.

Baca juga:
  1. BAB III Contoh PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret
  2. BAB V dan Daftar Pustaka PTK Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret
  3. Daftar judul PTK Kenaikan Pangkat SD
Silahkan SMS ke HP: 081328239660 jikalau Bapak Ibu Saudara menginginkan pola PTK lengkapnya. Demikian semoga sanggup membantu.

0 Response to "Bab Iv Ptk Matematika Kenaikan Pangkat Kelas 6 Penggunaan Media Konkret"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel