-->

Iklan

5 Tips Beternak Ayam Pedaging Yang Menguntungkan

Cara beternak ayam pedaging yang menguntungkan – Bisnis ayam pedaging merupakan salah bisnis yang cukup menjanjikan. Kebutuhan masyarakat indonesia akan daging ayam menciptakan para wirausahawan menciptakan bisnis ternak ayam pedaging. Akan tetapi, minimnya  pengetahuan perihal bagaimana ternak ayam pedaging yang baik menciptakan bisnisnya tidak maksimal. Nah, dalam kesempatan kali ini, kami akan membagikan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan berbisnis ternak ayam pedaging. Ada 5 hal yang perlu diketahui oleh pebisnis sebelum terjun dalam bisnis ayam pedaging.

5 Tips Beternak Ayam Pedaging yang Menguntungkan


Jika dikelola secara intensif, ayam bisa menghasilkan daging bermutu, digemari masyarakat dan harganya lebih mahal dibandingkan dengan daging ayam ras (potong). Faktor yang harus diperhatikan selama pemeliharaan ayam sebagai ayam pedaging yaitu mengusahakan mutu genetik yang lebih baik, mengawinkan secara silang dengan ayam pedaging jenis ras guna mendapat bobot dan pertumbuhan yang cepat, serta memberi ransum (makanan ayam) yang mempunyai banyak kandungan protein.

Usaha meningkatkan mutu genetik ayam jenis pedaging harus dilakukan dengan penuh kesabaran. Harus dilakukan uji coba terus menerus hingga menghasilkan keturunan sesuai dengan harapan. Adapun upaya yang harus ditempuh untuk mendapat bibit ayam pedaging yaitu dengan cara menyeleksi anak ayam, menentukan pejantan dan induk yang unggul, melaksanakan sistem perkawinan antar keluarga (satu garis darah), sistem kawin silang dan pemeliharaan secara intensif.

1. Seleksi Anak Ayam Pedaging
Tips beternak ayam pedaging yang pertama yaitu melaksanakan seleksi anak ayam pedaging. Jika diawali dengan mempersiapkan seleksi anak ayam maka hendaknya membesarkan DOC (anak ayam) sendiri. Setelah 2 bulan kemudian, ayam-ayam tersebut diseleksi. Hal itu alasannya pada umur itu, belum dewasa ayam sudah sanggup diamati secara seksama. Adapun standar untuk menyeleksi anak ayam sebagai pencetak daging yaitu sebagai berikut.
a. Ayam tampak gesit dan sehat.
b. Pertumbuhan bulu-bulunya lengkap.
c. Suara ciapnya nyaring.
d. Ukuran tubuhnya lebih besar dari pada kelompoknya
e. Agresif dalam merebut makanan.

Ayam-ayam yang telah diseleksi itu kemudian dipisahkan dan dibesarkan dalam sangkar dan pekarangan terkurung. Untuk mengawali percobaan ini hendaknya jangan terlalu banyak, menaruh ayam dalam satu sangkar cukup 10-20 ekor saja, sedangkan pejantannya cukup 4 ekor saja.

2. Memilih Pejantan Unggul Ayam Pedaging
Selain induk unggul, pejantan pemacak juga dipilih dari jenis ayam yang unggul. Sehingga kalau nanti dikawinkan, akan menghasilkan keturunan yang baik. Selama ini peternak tradisional, bahkan semi intensif membiarkan pejantan untuk mengawini beberapa induk. Jika dikurung, maka pejantannya dicampur dalam satu sangkar dengan beberapa induk. Sesungguhnya perkawinan cara ini dianggap kurang baik alasannya banyak zigot yang berkurang daya hidupnya dan menurunkan stamina pejantan. Akibatnya pejantan gampang terjangkit penyakit.

Cara intensif yaitu pejantan ditempatkan pada sangkar khusus. Jika menginginkan keturunannya, barulah induk yang unggul dimasukkan ke dalam sangkar penjantan. sesudah terjadi perkawinan, kemudian induk dipisahkan kembali. selang satu hari barulah induk unggul Iainnya dikawinkan. Adapun ciri-ciri pejantan yang memenuhi syarat sebagai pemacak yaitu sebagai berikut.
a. Bentuknya tegap (ketika berdiri) dan terkesan kokoh.
b. Berat badan melebihi rata-rata ayam buras pada umumnya.
c. Jengger clipir (lapak dan bergerigi).
d. Matanya tajam dan agak menonjol keluar
e. Bentuk paha lingkaran dan besar.
f.  Punggung tidak bongkok (tidak menyerupai ayam bekisar atau ayam hutan).

Jenis ayam yang dijadikan sebagai pejantan lebih baik dipilih ayam nunukan, padang, dan kedu. Masing-masing mempunyai kelebihan. Ayam nunukan, perkembangannya cukup Pesat. Pada umur 2 bulan berat tubuhnya mencapai 1,5 kg. Pejantan jenis ini bisa mengawini beberapa betina dalam waktu lima jam. Ketahanan terhadap penyakit tidak diragukan lagi.

Ayam padang, mempunyai badan yang lebih besar dari pada jenis lainnya. Cocok juga untuk pejantan. Umur 2 bulan beratnya mencapai 2,5 kg. Ia juga tahan terhadap penyakit. Sedangkan ayam kedu remaja beratnya mencapai 2,5-3 kg. Ayam jenis ini sangat baik kalau disilangkan dengan induk ayam jenis lain.

3. Memilih lnduk Unggul
Untuk mendapat keturunan yang baik, terutama cepat besar dan berbobot maka perlu menentukan induk unggul sebagai induk. Dari induk-induk terseleksi tersebut dibutuhkan menghasilkan keturunan yang berkualitas.

Jika kita kita mempunyai 5 ekor induk unggul dan seekor pejantan unggul maka sudah cukup untuk mengawali perjuangan ini. Dari kelima induk sanggup diperoleh anak ayam dalam jumlah puluhan, bahkan ratusan ekor.

Ciri-ciri induk ayam yang sanggup dijadikan sebagai induk dan dikarwinkan secara silang yaitu hampir sama dengan pejantan pemacak. Adapun jenis ayam yang baik untuk keperluan ini ialah induk ayam nunukan, induk ayam padang, induk ayam ratiah, dan induk ayam kedu.

4. Sistem Perkawinan Antar keluarga (Satu Garis Darah)
Perkawinan ini disebut inbreed, yaitu perkawinan dengan cara menjodohkan bapak dengan anak, atau sebaliknya. Perkawinan ini berlangsung hingga generasi berikutnya. Tujuannya Mempertahankan keunggulan dari kedua induknya.

Cara lain yaitu perkawinan silang. Hasilnya lebih menguntungkan dibandingkan dengan cara inbreed. Pertumbuhannya cepat menyerupai pejantannya namun postur tubuhnya menyerupai dengan induk.

5. Memacu Pertumbuhan Anak Ayam Pedaging
Tips yang terakhir perihal bagaimana beternak ayam pedaging yaitu perihal meningkatkan pertumbuhan anak ayam pedaging. Anak ayam yang diusahakan sebagai pencetak daging harus sudah memperoleh masakan berprotein semenjak umur 3 hari. Kandungan protein yang cukup akan membantu proses pemekaran dan pertumbuhan tubuhnya, sehingga maksimal dan pada umur 3-4 bulan sudah bisa dijual.

Untuk menunjang pertumbuhannya, sebaiknya setiap 5 hari sekali diberi obat-obatan dan vitamin menyerupai Vita Chiks, dan sejenisnya. Semua itu mempunyai kandungan vitamin untuk merangsang nafsu makan. Pemberian obat anti stres diberikan pula pada umur antara 1-3 hari. Tujuannya untuk menjaga belum dewasa ayam dari stres berkepanjangan tanggapan perpindahan dari induknya atau dari mesin tetas ke kotak induk. 

Cara beternak ayam pedaging yang menguntungkan 5 Tips Beternak Ayam Pedaging yang Menguntungkan

Umur 4 hari, anak ayam diberi obat Medivac. Penggunaannya disemprotkan ke seluruh tubuhnya atau dicampur dengan air minum. Tujuannya untuk menunjukkan kekebalan terhadap penyakit ND.

Untuk mengirindari baktieri Chochidiosis, anak ayam sesudah umur 1 hari diberi obat Antikoksi, Decoxy, Duoko, Maladex dan sejenisnya. Pada hari kesepuluh anak ayam harus mendapat Vita Chicks atau sejenisnya biar nafsu makan tidak menurun.

Umur 13 hari, obat anti stres diberikan kembali alasannya untuk mempersiapkan mereka menghadapi vaksinasi ND pada umur 14 hari. Penggunaan vaksin ND ialah dicampur dengan air minum atau diteteskan ke mata/hidungnya. Jika vaksin masih bersisa, sebaiknya dibakar. Jangan dibuang sembarangan.

Pada untur 15 hari, tunjangan vitamin dan menjaga mutu ransum (makanan ayam) harus tetap dipertahankan. Ransum sebaiknya dari jenis konsentrat yang sanggup dibeli di toko-toko peternakan. Obat yang diberikan yaitu yang berjenis anti stres.

Pada umur antara 16-22 hari anak ayam diberi obat cacing, misalnya, anti worm. Tujuannya untuk mencegah penyakit cacingan. selanjutnya pada umur 23-25 hari diberi vitamin sebagaimana biasa. Cara-cara ini dilanjutkan hingga anak ayam mencapai-umur 2 bulan. Pada umur ini bobotnya telah mencapai antara 1-1,5 kg.

Demikian artikel perihal cara beternak ayam pedaging yang menguntungkan. Semoga sanggup menginspirasi pembaca. Silahkan buka juga artikel lain yang membahas perihal bisnis ayam di blog kami.

0 Response to "5 Tips Beternak Ayam Pedaging Yang Menguntungkan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel