-->

Iklan

Program Remedial




1) Hakikat Remedial

Remedial merupakan suatu treatmen atau pinjaman untuk mengatasi kesulitan belajar. Berikut ialah beberapa jadwal assesmen yang sanggup dijalankan atau dijadikan teladan dalam melaksanakan pengajaran remedial. Yang antara lain dalam bidang berhitung, membaca pemahaman dan menulis.

Remediasi memiliki padanan remediation dalam bahasa Inggris. Kata ini berakar kata ‘toremedy’ yang bermakna menyembuhkan. Remediasi merujuk pada proses penyembuahan. Remedial merupakan

kata sifat. Karena itu dalam bahasa Inggris selalu bersama dengan kata benda, contohnya ‘remedial work’, yaitu pekerjaan penyembuhan, ‘remeDial teaching’ – pengajaran penyembuhan. Dsb. Di Indonesia, istilah ‘remedial’ sering ditulis bangun sendiri sebagai kata benda. Mestinya dituliskan menjadi pengajaran remeial, atau kegiatan remedial dsb. Dalam pecahan ini istilah remediasi dan remedial dipakai bersama-sama, yang merujuk pada suatu proses membantu siswa mengatasi kesulitan berguru terutama mengatasi miskonsepsimiskonsepsi yang dimiliki. Dalam random House Webster’s College Dictionary (1991), remediasi diartikan sebagai intended to improve poor skill in specifed feld.

Remediasi ialah kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan siswa. Kalau dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi sanggup diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh ketidakberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.

Dari pengertian di atas diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remediasi apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Guru melaksanakan perubahan dalam kegiatan pembelajarannya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi para siswa.

Sifat pokok kegiatan pembelajaran remedial ada tiga yaitu: (1) menyederhanakan konsep yang komplek (2) menjelaskan konsep yang kabur (3) memperbaiki konsep yang salah tafsir. Beberapa perlakuan yang

dapat diberikan terhadap sifat pokok remedial tersebut antara lain berupa: klarifikasi oleh guru, pemberian rangkuman, dan advance organizer, pemberian kiprah dan lain-lain.

Pokok bahasan yang belum sanggup dikuasai penerima didik merupakan kesulitan berguru untuk mempelajari pokok bahasan berikutnya. Kenyataan ini akan diperburuk kalau pokok bahasan yang gres yang akan dipelajari memerlukan keterampilan prasyarat, disisi lain pokok bahasan yang menjadi prasyarat belum tuntas. Kesulitan lain untuk mencapai tingkat ketuntasan berguru anatara lain: perbedaan individual diantara penerima didik dalam kelas dengan sistem pembelajaran klasikal.

Asumsi yang mendasari pertimbangan metode pembelajaran remedial dengan pendekatan secara individual terhadap penerima didik yang mengalami kesulita berguru dengan pemberian rangkuman dan advance organizer adalah: (1) berguru hakekatnya ialah individual (2) pembelajaran klasikal

akan selalu dihadapkan dengan ketidak tuntasan berguru (3) kalau penerima didik yang mengalami kesulitan berguru dan diberikan pembelajaran kembali secara klasikal menyerupai pembelajaran utama, penerima didik akan  mengalami kesulitan yang serupa (4) rangkuman dan advance organizer

merupakan taktik pembelajaran untuk memudahkan pemahaman materi.

2) Prosedur Remedial

Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkahlangkah menyerupai berikut.

a) Analisis Hasil Diagnosis

Seperti yang telah Anda ketahui, diagnosis kesulitan berguru ialah suatu proses investigasi terhadap siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar. Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapat bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus perhatian ialah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam berguru yang ditunjukkan tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar. Apabila kriteria keberhasilan 80 %, maka siswa yang dianggap berhasil kalau mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, sedangkan siswa yang mencapai tingkat penguasaannya di bawah 80 % dikategorikan belum berhasil. Mereka inilah yang perlu mendapat remedial. Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus mendapat remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru ialah topik atau materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat kesulitan berguru siswa secara individual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan duduk perkara yang dihadapi siswa satu dengan siswa yang lainnnya tidak sama. Padahal setiap siswa harus mendapat perhatian dari guru.

b) Menemukan Penyebab Kesulitan

Sebelum Anda merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini harus diidentifkasi terlebih dahulu, lantaran tanda-tanda yang sama yang ditunjukkan oleh siswa sanggup ditimbulkan lantaran yang berbeda dan faktor penyebab ini akan kuat terhadap pemilihan jenis kegiatan remedial.

c) Menyusun Rencana Kegiatan Remedial

Setelah diketahui siswa-siswa yang perlu mendapat remedial, topik yang belum dikuasai setiap siswa, serta faktor penyebab kesulitan, langkah selanjutnya ialah menyusun planning pembelajaran. Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial ialah (1) merumuskan indikator hasil belajar, (2) menentukan materi yang sesuai engan indikator hasil belajar, (3) menentukan taktik dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa, (4) merencanakan waktu yang diperlukan, dan (5) menentukan jenis, mekanisme dan alat penilaian.

d) Melaksanakan Kegiatan Remedial

Setelah kegiatan perencanaan remedial disusun,langkah berikutnya ialah melaksanakan kegiatan remedial. Sebaiknya pelaksanaan kegiatan remedial dilakukan sesegera mungkin, lantaran semakin cepat siswa dibantu mengatasi kesulitan yang dihadapinya, semakin besar kemungkinan siswa tersebut berhasil dalam belajarnya.

e) Menilai Kegiatan Remedial

Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan, harus dilakukan penilaian. Penilaian ini sanggup dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan berguru siswa.Apabila siswa mengalami kemauan berguru sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan remedial yang direncanakan

dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk itu guru harus menganalisis setiap komponen pembelajaran.

3) Strategi dan Teknik Remedial

Beberapa teknik dan taktik yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain, (1) pemberian tugas/pembelajaran individu (2) diskusi/tanya jawab (3) kerja kelompok (4) tutor sebaya (5) memakai sumber lain. (Ditjen Dikti, 1984; 83).

a) Pemberian Tugas

Dalam pemberian kiprah sanggup dilakukan dengan banyak sekali jenis antara lain dengan pemberian rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok, pemberian advance organizer dan yang sejenis. b) Melakukan acara fsik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi

Ada konsep-konseps yang lebih gampang dipahami lewat acara fIsik

(Dikutip dari buku Materi UKG Bahasa Indonesia 2015 karya Mukh Doyin dan Supriyono)

Baca Juga: Materi UTN 2017 Refleksi Pembelajaran


0 Response to "Program Remedial"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel