-->

Iklan

6 Musibah Akhir Ulah Insan (Banjir, Longsor, Kekeringan, Dll)

Jenis-jenis musibah yang diakibatkan ulah tangan manusia. Bencana alam yakni suatu kejadian alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam yang disebut sebagai musibah sanggup berupa banjir, letusan gunung berapi, tsunami, gempa bumi, angin puting-beliung salju, tanah longsor, kekeringan, gelombang panas, hujan es, hurikan, taifun, tornado, angin puting-beliung tropis, kebakaran liar dan wabah penyakit.

Dari beberapa contoh musibah tersebut, diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu musibah yang terjadi lantaran faktor alam, dan bencana alam lantaran ulah tangan manusia. Beberapa musibah yang disebabkan oleh faktor alam mencakup gempa bumi, angin puting-beliung salju, letusan gunung merapi, taifun, dan tornado.

Sedangkan bencana alam yang disebabkan oleh tangan manusia mencakup : Banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, pamanasan global, dan nuklir. Untuk lebih mendalami terjadinya musibah yang disebabkan oleh tangan manusia, dalam artikel ini akan dibahas secara rinci. Dengan mengetahui bagaimana suatu tragedi terjadi lantaran manusia, diharapkan semoga insan lebih mawas diri dalam menjaga alam, sehingga musibah lantaran ulah tangan insan tidak terjadi lagi.

6 Bencana Alam akhir Ulah Tangan Manusia

Bencana Alam 1 : Banjir
Secara teoritis, banjir yakni tragedi akhir curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi lantaran jebolnya sistem pemikiran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

Secara umum, penyebab terjadinya banjir lantaran sikap insan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
a. Pendangkalan sungai,
b. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
c. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
d. Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke pemikiran sungai mapupun
e. Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
f. Pembuatan tanggul yang kurang baik,

Banjir sanggup menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a. Menghambat transportasi darat
b. Sulitnya mendapat air bersih
c. Rusaknya areal pemukiman penduduk,
d. Rusaknya areal pertanian
e. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
f. Timbulnya penyakit-penyakit

Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi tragedi banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya yakni :
a. mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
b. membersihkan saluran air dari sampah yang sanggup menyumbat pemikiran air sehingga mengakibatkan terjadinya banjir.
c. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi perembesan air.
d. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga sanggup mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
e. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok bahari di sepanjang pantai-pantai sanggup menjaga tingkat ketinggian air semoga tidak masuk ke dalam daratan.
f. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, lantaran hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga kalau terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak sanggup diserap secara eksklusif oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula sanggup mengakibatkan tanah longsor.

Bencana Alam 2 : Tanah Longsor
Bencana alam kedua yang diakibatkan oleh tangan insan yang kedua yaitu tanah longsor. Tanah longsor yakni tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya kalau ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor lantaran batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.

Erosi yang disebabkan sungai - sungai atau gelombang bahari yang membuat lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi mengakibatkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi membuat simpanan bubuk yang lengang, hujan lebat dan pemikiran debu-debu getaran dari mesin, kemudian lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan

Bencana Alam 3 : Kebakaran Hutan
Bencana alam lantaran ulah tangan insan yang selanjutknya yaitu kebakaran hutan. Kebakaran hutan yakni kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam ibarat akhir sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan mengakibatkan dampak yang luas akhir asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya.

Penyebab Kebakaran liar, antara lain:
a. Tindakan yang disengaja ibarat untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian gres dan tindakan vandalisme.
b. Kecerobohan insan antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.

Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan :
Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung mencakup kegiatan:
a. Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan;
b. Inventarisasi faktor penyebab kebakaran;
c. Penyiapan regu pemadam kebakaran;
d. Pembuatan mekanisme tetap;
e. Pengadaan sarana dan prasarana; dan
f. Pembuatan sekat bakar.

Bencana Alam 4 : Pemanasan Global (Global Warming)
Pemanasan global merupakan fenomena global yang disebabkan oleh acara insan di seluruh dunia, pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan teknologi dan industri. Oleh lantaran itu kejadian ini berdampak global.

Beberapa acara insan yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global terdiri dari : Konsumsi energi materi bakar fosil. Sektor industri merupakan penyumbang emisi karbon terbesar, sedangkan sektor transportasi menempati posisi kedua. Menurut Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (2003), konsumsi energi materi bakar fosil memakan sebanyak 70% dari total konsumsi energi, sedangkan listrik menempati posisi kedua dengan memakan 10% dari total konsumsi energi. Dari sektor ini, Indonesia mengemisikan gas rumah beling sebesar 24,84% dari total emisi gas rumah kaca.

Pemanasan global atau Global Warming yakni adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global semenjak pertengahan masa ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kacaakibat acara manusia” melalui imbas rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 tubuh ilmiah dan akademik, termasuk semua perguruan sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak oke dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
jenis musibah yang diakibatkan ulah tangan insan 6 Bencana Alam Akibat Ulah Manusia (Banjir, Longsor, Kekeringan, Dll)

Model iklim yang dijadikan teladan oleh projek IPCC menawarkan suhu permukaan global akan meningkat1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka asumsi itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah beling di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah beling telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang lain ibarat naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan polapresipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain yakni terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya banyak sekali jenis hewan.

Bencana Alam 5 : Kekeringan
Kekeringan akhir tangan insan terjadi lantaran 1) kebutuhan air lebih besar dari pada pasokan yang direncanakan akhir ketidak taatan penguna terhadap pola tanam atau pola penggunaan air, dan 2) Kerusakan daerah tangkapan air dan sumber-sumber air akhir perbuatan manusia.

Selain disebakan oleh ulah tangan manusia, kekeringan juga disebabkan oleh faktor alam, mencakup :
a. Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai antara animo hujan dan animo kering dan topografi lahan.
b. Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.
c. Kekeringan Pertanian; bekerjasama dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air dalam tanah), sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan tumbuhan tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi sehabis tanda-tanda kekeringan meteorologi.
d. Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur menurut elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Terdapat batas waktu tenggang mulai berkurangnya hujan hingga menurunnya elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Kekeringan hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
e. Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang memberi dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi, seperti: rusaknya tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya pasokan air baku untuk industri domestik dan perkotaan.

Berdasarkan pembagian terstruktur mengenai kekeringan tersebut, maka prioritas penanggulangan tragedi kekeringan diubahsuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah. Khusus untuk kekeringan yang disebabkan oleh ketidaktaatan para pengguna air dan pengelola prasarana air, diharapkan komitmen dari semua pihak untuk melakukan kesepakatan yang sudah ditetapkan. Kepada masyarakat perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif, sehingga memahami dan melakukan pola pengguna air sesuai peraturan/ketetapan

Bencana Alam 6 : Bencana Nuklir
Kecelakaan Nuklir atau Kebocoran nuklir yakni dampak yang paling ditakutkan dibalik manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam catatan sejarah insan terdapat kejadian kecelakan nuklir terbesar di dunia di antaranya yakni kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan mungkin di Fukushima Jepang. Karena nuklir yakni pengembangan dari manusia, oleh lantaran itu tragedi nuklir masuk dalam ketegori tragedi yang diakibatkan oleh tangan manusia.

Kebocoran nuklir terjadi saat sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen mengakibatkan inti reaktor tidak sanggup dikontrol dan didinginkan sehingga materi bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif – mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius lantaran kemungkinan bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfir dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran sanggup mengakibatkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran total.

Dampak Bencana Nuklir Pada Kesehatan Manusia
Kecelakaan ini mempunyai dampak jangka pendek dan jangka panjang yang berbahaya bagi manusia. Dampak kesehatan, ekonomi, sosial dan psikologis sanggup terjadi bagi insan yang tertimpa.

Sebenarnya mekanisme pertahan tubuh insan sanggup melindungi diri dari kerusakan sel akhir radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun radiasi pada jumlah tertentu tidak bisa ditoleransi oleh mekanisme pertahanan tubuh itu. Proses ionisasi pada sel-sel tubuh lantaran proses radiasi sanggup merusak sel-sel dan organ tubuh yang menimbulkan banyak sekali manifestasi.

Berat ringannya dampak radiasi nuklir bagi kesehatan tergantung beberapa faktor. Faktor tersebut mencakup jumlah kumulatif radiasi yang terpapar, jarak dengan sumber radiasi dan usang paparan radiasi.

0 Response to "6 Musibah Akhir Ulah Insan (Banjir, Longsor, Kekeringan, Dll)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel