-->

Iklan

4 Pendekatan Geografi Berdasarkan Nursid Sumaatmadja & Contoh

Pendekatan ilmu  geografi berdasarkan Nursid Sumaatmadja dan contohnya. Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu geografi yaitu cabang ilmu yang sangat luas. Hal ini lantaran ilmu geografi masih bekerjasama dengan ilmu lain, jadi intinya ilmu geografi tidak dikelompokkan sebagai ilmu sosial atau eksak, lantaran geografi ada di dalamnya. Yang jelas, ruang lingkup geografi yaitu segala sesuatu yang ada dalam geosfer.

Berdasarkan hal tersebut, diharapkan pendekatan dalam mempelajari ilmu geografi yang disebut sebagai pendekatan geografi. Dalam pendekatan geografi, akan diketahui bahwa dalam geografi tidak hanya dupelajari aspek keruangan saja, melainkan aspek-aspek yang lain.


Pendekatan Geografi Menurut Nursid Sumaatmaja

Ada banyak hebat yang memperlihatkan pendapat wacana pendekatan ilmu geografi. Nah salah satu hebat geografi yang akan kita ambil pendapatnya terkait pendekatan geografi yaitu Nursid Sumaatmaja. Pendekatan geografi berdasarkan Nursid Sumaatmadja terbagi menjadi menjadi 4, yaitu pendekatan keruangan, ekologi, historis, dan pendekatan sistem. Untuk lebih mendalami wacana pendekatan geografi berdasarkan Nursid Sumaatmadja, berikut ini penjelasannya satu persatu.

1. Pendekatan Geografi 1 : Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)

Pendekatan geografi berdasarkan Nursid Sumaatmadja yang pertama yaitu pendekatan keruangan. Pendekatan keruangan merupakan metode pendekatan yang khas dalam geografi. Pada pelaksanaan pendekatan keruangan ini harus tetap berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: prinsip penyebaran, interelasi, dan deskripsi, sedangkan yang termasuk pendekatan keruangan, yaitu pendekatan topik, pendekatan acara manusia, dan pendekatan regional. Secara teoretis pendekatan itu sanggup dipisahkan satu sama lain, akan tetapi pada kenyataan praktisnya, bekerjasama satu sama lain.

a. Pendekatan Topik
Dalam mempelajari suatu persoalan geografi di wilayah tertentu, kita sanggup mengadakan pendekatan dari topik tertentu yang menjadi perhatian utama. Misalnya di tempat tertentu, topik yang menjadi perhatian utama yaitu kelaparan maka kelaparan inilah yang menjadi sorotan utama dalam pendekatan topik.

Yang menjadi pegangan pokok dalam melaksanakan pendekatan topik ini, yaitu dihentikan dilepaskan hubungannya dengan ruang yang menjadi wadah tanda-tanda atau topik yang kita dekati. Faktor-faktor geografi ibarat manusianya dan keadaan fisisnya dihentikan diabaikan. Dengan landasan keruangan ini, kita akan sanggup mengungkapkan karakteristik kelaparan di tempat yang bersangkutan kalau dibandingkan dengan tanda-tanda atau kelaparan di wilayah yang lainnya. Kelaparan di tempat tersebut diungkapkan jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebarannya, intensitasnya, dan interelasinya dengan tanda-tanda yang lain dan dengan persoalan secara keseluruhan

b. Pendekatan Aktivitas Manusia (Human Activities)
Aktivitas penduduk ini sanggup ditinjau dari penyebarannya, interelasinya, dan deskripsinya dengan gejala-gejala lain yang berkenaan dengan acara tadi. Ditinjau dari penyebarannya, kita akan sanggup membedakan jenis acara tadi sehubungan dengan mata pencarian penduduk. Apakah acara itu berlangsung di tempat pegunungan, apakah di dataran rendah, apakah bersahabat dengan sungai, apakah dari sungai, apakah di pantai, dan seterusnya.

Dari kegiatan penyebaran penduduk tadi, kita sanggup mengungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, dengan hidrografi, dengan keadaan komunikasi-transportasi, dengan keadaan tinggi-rendah permukaan, dan dengan faktor-faktor geografi lainnya. Oleh lantaran itu, kita sanggup menciptakan suatu deskripsi wacana acara penduduk tadi berdasarkan interelasi keruangan dengan gejala-gejala lain dan dengan banyak sekali persoalan sebagai sistem keruangannya.

Pendekatan Geografi 2 : Pendekatan Ekologi (Ecological Approach)

Pendekatan geografi berdasarkan Nursid Sumaatmadja yang selanjutnya yaitu pendekatan ekologi. Geografi dan ekologi yaitu dua bidang ilmu yang berbeda satu sama lain. Geografi berkenaan dengan interelasi kehidupan insan dengan faktor fisisnya yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya. Sedangkan ekologi, khususnya ekologi insan berkenaan dengan interelasi antara insan dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem.

Prinsip dan konsep yang berlaku kedua bidang ilmu tersebut, berbeda satu sama lain. Karena ada kesamaan pada objek yang digarapnya, kedua ilmu tersebut pada pelaksanaan kerjanya sanggup saling menunjang dan saling membantu. Pendekatan ekologiadalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisis suatu tanda-tanda atau persoalan dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi. Dalam hal ini, metodologi pendekatan, penganalisisan, dan penelaahan tanda-tanda dan persoalan geografi.

Pandangan dan penelaahan ekologi diarahkan kepada korelasi antara insan sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam. Pandangan dan penelaahan ini dikenal sebagai pendekatan ekologi, yang sanggup mengungkapkan persoalan korelasi penyebaran dan acara insan dengan lingkungan alamnya. Pada pendekatan ekologi suatu tempat pemukiman, tempat pemukiman tersebut ditinjau sebagai suatu bentuk ekosistem hasil interaksi penyebaran dan acara insan dengan lingkungan alamnya. Demikian pula kalau kita mengkaji tempat pertanian, tempat perindustrian, tempat perkotaan, dan lain-lain.

Geografi sanggup dikatakan juga sebagai ilmu wacana ekologi insan yang bermaksud menjelaskan korelasi antara lingkungan alam dengan penyebaran dan acara manusia. Pokok dari geografi yaitu berkenaan dengan studi wacana ekologi insan pada area/daerah yang khusus. Pengertian geografi pada konteks ini bukan merupakan pengertian geografi secara keseluruhan, melainkan kepada geografi regional. Meninjau region sebagai suatu bentuk ekosistem hasil korelasi dan pembiasaan penyebaran acara insan dengan lingkungannya pada area atau tempat tertentu. Interelasi insan dengan alam lingkungan di sekitarnya dikaji berdasarkan konsep dan prinsip ekologi.

Pendekatan Geografi 3 : Pendekatan Historis (Pendekatan Kronologi)
Pendekatan geografi berdasarkan Nursid Sumaatmadja yang selanjutnya yaitu pendekatan historit. Menurut Preston E. James, sejarah dan geografi merupakan ilmu yang dwitunggal. Tempat dan waktu menyajikan kerangka kerja yang di dalamnya sanggup dijelaskan pranata insan dan proses perubahan kebudayaan yang sanggup ditelusuri.

Hartshorne mengemukakan pentingnya dimensi sejarah pada geografi. Jika dimensi tempat menjelaskan interelasi keruangannya maka dimensi sejarah sanggup menjelaskan dimensi waktunya dan sanggup menjelaskan pertumbuhan dan perkembangannya.
 geografi berdasarkan Nursid Sumaatmadja dan contohnya 4 Pendekatan Geografi Menurut Nursid Sumaatmadja & Contoh

Pada studi geografi, metodologi dengan memakai dimensi urutan waktu atau dimensi sejarah, dikenal sebagai pendekatan historis atau pendekatan kronologi. Dengan menerapkan pendekatan historis suatu tanda-tanda atau suatu persoalan pada ruang tertentu, kita sanggup mengkaji perkembangannya dan sanggup pula melaksanakan prediksi proses tanda-tanda atau persoalan tadi pada masa-masa yang akan datang. Melalui pendekatan historis ini, kita sanggup melaksanakan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu tanda-tanda geografi di tempat atau di wilayah tertentu.

Meneliti, menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah dengan memakai pendekatan historis, artinya dengan memakai peta perkembangan tempat berdasarkan urutan waktunya, kita akan sanggup melihat kecenderungan ke arah mana kota itu tumbuh berkembang beserta apa penunjangnya.

Pendekatan Geografi 4 : Pendekatan Sistem (System Approach)
Pendekatan geografi berdasarkan Nursid Sumaatmadja yang terakhir yaitu pendekatan sistem. Sistem itu mempunyai pengertian konotatif yang luas. Konsep sistem ini sanggup diterapkan kepada rangkaian gejala, sanggup diterapkan kepada alat atau pesawat elektronik, sanggup diterapkan kepada susunan jasmaniah manusia. Kriteria utama dari suatu sistem bahwa komponen atau subsistem yang membentuk sistem tersebut, harus membentuk suatu rangkaian atau kesatuan yang tidak terpisah-pisahkan. Pada suatu sistem, rangkaian komponen itu nilainya lebih tinggi daripada komponen yang terpisah-pisah.

Pendekatan sistem merupakan metode berpikir sintetik yang diterapkan pada persoalan yang merupakan suatu sistem, sedangkan yang dimaksud dengan mode berpikir sintetik, yaitu mode berpikir yang didasarkan atas keyakinan ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme yaitu cara meninjau suatu benda atau suatu hal sebagai pecahan dari keseluruhan yang besar. Gejala yang berkaitan dengan tanda-tanda yang menjadi sorotan utama tadi sanggup ditetapkan sebagai subsistem dari gejala-gejala utamanya.

Pendekatan dan penelaahan tanda-tanda geografi utama dengan subsistemnya, ditinjau sebagai satu kebulatan yang tidak terpisahkan satu sama lain. Sebagai ilustrasi contohnya kita menelaah suatu jenis pertanian yang kita memutuskan sebagai satu sistem. Jika pertanian kita memutuskan sebagai satu sistem, gejala-gejala yang bekerjasama dengan pertanian tadi, kita memutuskan sebagai subsistemnya. Contoh, tanah dengan kesuburannya, keadaan hidrografi dengan distribusi dan fluktuasi airnya, cuaca dengan segala unsur dan perubahannya, insan dengan segala aktivitasnya, teknologi dengan segala perlengkapannya, dan lain-lain. Pendekatan sistem ibarat di atas, sanggup ditetapkan pada sistem keruangan industri, pemukiman, perkotaan, pelabuhan, jaringan komunikasi transportasi, dan lain-lainnya.

Demikian materi wacana pendekatan geografi berdasarkan Nursid Sumaatmadja yang terbagi menjadi menjadi 4, yaitu pendekatan keruangan, ekologi, historis, dan pendekatan sistem

0 Response to "4 Pendekatan Geografi Berdasarkan Nursid Sumaatmadja & Contoh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel