-->

Iklan

Makalah, Bahan Wacana Fase-Fase Perkembangan Insan

Makalah dan materi ihwal fase-fase perkembangan manusia. Perkembangan insan yaitu proses perubahan dan kemantapan/kematangan yang dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang. Tujuan ilmu perkembangan ini biar insan lebih mengerti ihwal dirinya (Papalia et al,2007). Perubahan dan kemantapan yang ada pada fase perkembangan insan meliputi pada perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan psikologis.

Perkembangan fisik yang meliputi pertumbuhan tubuh dan otak, sensori, ketrampilan, kesehatan. Perkembangan kognitif yang meliputi belajar, perhatian, memori, bahasa, berfikir, berargumen dan kreativitas. Perkembangan psikososial yang meliputi emosi, kepribadian dan kekerabatan sosial. (Papalia et al, 2007).

Makalah Tentang Fase-Fase Perkembangan Manusia

Untuk lebih mendalami ihwal fase-fase perkembangan manusia, kali ini kami akan membagikan materi dan makalah ihwal fase-fase perkembangan manusia. Dalam makalah fase perkembangan insan menyerupai biasa sudah dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu belahan pendahuluan, belahan pembahasan, dan belahan penutup. Tanpa panjang lebar, berikut ini materi dan makalah ihwal fase-fase perkembangan manusia.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahap tahap perkembangan insan mempunyai fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase perkembangan.Fase perkembangan sanggup di artikan sebagai tahapan atau pembentukan ihwal perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau rujukan pola tingkah laris tertentu.

Pada insan perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan yang secara umum dibagi ke dalam lima tahapan yaitu: bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan masa tua.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian perkembangan manusia?
2. Bagaimana fase-fase perkembangan manusia?
3. Aspek apa saja yang mengalami perubahan dalam perkembangan?
4. Apa saja faktor-faktor yang menghipnotis perkembangan manusia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan manusia
2. Untuk mengetahui fase-fase perkembangan manusia
3. Untuk mengetahui aspek apa saja yang mengalami perubahan dalam perkembangan
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghipnotis perkembangan manusia

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Manusia
Secara umum, perkembangan sanggup diartikan sebagai perubahan yang bersifat tetap dan tidak sanggup diputar kembali (Werner, 1969). Beberapa psikolog membedakan arti kata ‘pertumbuhan’ dengan ‘perkembangan’, namun beberapa tidak. Pertumbuhan bisa diartikan sebagai bertambah besarnya ukuran tubuh dan fungsi fisik yang murni, sedangkan perkembangan lebih sanggup mencerminkan sifat yang khas mengenai tanda-tanda psikologis yang muncul (Monks, Knoers, Haditono, 1982).[1] Ada juga yang mengartikan perkembangan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu semenjak lahir hingga final hayatnya atau sanggup diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.

Perkembangan merujuk pada rujukan kelanjutan dan perubahan yang mungkin terjadi pada seseorang insan selama perjalanan hidupnya. Sebagian besar perkembangan meliputi perubahan, sekali pun kemunduran menjadi belahan di dalamnya (misalnya, kemampuan mengolah informasi menjadi lebih lambat pada orang remaja yang lebih tua). Para peneliti yang mempelajari perkembangan merasa tergugah keingintahuannya pada sifat perkembagan yang universal dan variasi yang terjadi pada tiap-tiap individu. Pola dari perkembangan menjadi kompleks lantaran merupakan hasil dari beberapa proses:

1. Proses Fisik (physical process)
Proses Fisik (physical process) meliputi perubahan yang bersifat biologis individu. Gen yang diwariskan pada orangtua, perubahan hormone selama masa pubertas dan menopause, serta perubahan yang terjadi sepanjang hayat pada otak, tinggi tubuh dan berat badan, dan kemampuan motorik, semua mencerminkan tugas perkembangan dari proses biologis.

2. Proses Kognitif (cognitive process)
Proses Kognitif (cognitive process) meliputi perubahan yang terjadi dalam pikiran, kecerdasan dan bahasa individu. Mengamati benda-benda berwarna-warni yang terayun di atas ranjang bayi, menyusun kalimat ihwal masa depan, membayangkan diri sendiri sebagai seorang bintang film, serta mengingat nomor telepon baru, semua itu memperlihatkan peranan proses kognitif dalam perkembangan.

3. Proses Sosial-Emosional (socioemotional process)
Proses Sosial-Emosional (socioemotional process) meliputi perubahan dalam kekerabatan individu dengan orang lain, perubahan pada emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Senyuman bayi sebagai respons atas sentuhan ibunya, kegembiraan seorang remaja menghadiri program kelulusan, keagresifan seorang laki-laki dalan berolahraga, serta kasih sayang yang saling ditunjukkan oleh pasangan yang lebih tua, semua itu memperlihatkan peranan proses sosial-emosional.

B. Fase- fase Perkembangan Manusia
Tahap-tahap perkembangan insan secara umum terbagi menjadi dua fase yaitu fase embrionik (dalam kandungan/sebelum dilahirkan) dan fase pasca embrionik (setelah dilahirkan).
1. Fase Embrionik (dalam Kandungan/sebelum Dilahirkan)
Perkembangan pada insan pada fase embrionik diawali dengan proses pembuahan. Yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari wanita (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari laki-laki (ayah). Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel gres yang disebut zigot.

Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berubah menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran yaitu kurang lebih 9 bulan 10 hari.

Perkembangan janin selama di dalam kandungan/rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan yaitu tiga bulan.
a. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berubah menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk menyerupai insan walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di final tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai sanggup menggerakkan tangan dan kakinya.
b. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.
c. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional menyerupai bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.

2. Fase Pasca Embrionik (setelah Dilahirkan)
Fase pasca embrionik dalam perkembangan insan merupakan masa dimana insan telah dilahirkan didunia. Dalam fase ini, perkembangan insan terbagi menjadi 5 fase, yaitu fase balitam anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.

a. Balita
Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum sanggup memegang dengan baik. Bayi memperoleh masakan dan minuman dari ASI (air susu ibu). Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang. Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai berguru berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya menyerupai tangan, kepala, mulut. Organ-organ tersebut akan semakin matang pada ketika usia anakanak. Pada ketika usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun).
Perkembangan insan yaitu proses perubahan dan kemantapan Makalah, Materi Tentang Fase-Fase Perkembangan Manusia

b. Anak- anak
Masa anak-anak, yaitu usia 5 hingga 12 tahun. Dalam periode ini, pertumbuhan fisik mulai meningkat baik tinggi tubuh maupun berat tubuh disertai perkembangan koordinasi otot-otot dan kemampuan mental. Beberapa anak sanggup membaca angka-angka dan huruf-huruf tertentu. Di atas usia ini, anak telah berkembang dalam kemampuan berbicara, menulis, membaca, dan beralasan. Pada usia yang sama, anak telah matang emosinya dan berguru bagaimana bergaul dengan orang lain.

c. Remaja
Masa remaja ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak wanita lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki.

Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada anak wanita yaitu tumbuhnya rambut di kawasan kemaluan, membesarnya buah dada, dan terjadi menstruasi. Adapun pada anak laki-laki, tampak dari membesarnya jakun (sehingga bunyi menjadi besar), tumbuhnya rambut di wajah, otot-otot membesar, dan mimpi yang diiringi dengan keluarnya sperma (mimpi basah).

Penyebab munculnya pubertas yaitu lantaran kerja hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (pada perempuan) dan testosteron yang dihasilkan testis (pada anak laki-laki). Akibatnya, organ-organ reproduksi berfungsi dan tubuh mengalami perubahan. Salah satu ciri pubertas pada anak wanita yaitu menstruasi.

d. Dewasa
Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa remaja sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuh mencapai ukuran maksimal. Tinggi tubuh akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan.
Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, membuatkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina kekerabatan sosial, dan terus berprestasi.

e. Masa Tua
Segala potensi pada masa remaja akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin rentan, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun.

Bahkan pada usia lanjut orang gampang lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melaksanakan kegiatan sehari-hari, menyerupai berjalan dan kegiatan menyerupai biasanya.

Secara garis besarnya para jago memperlihatkan periodisasi/ pentahapan didasarkan atas periodisasi biologis, psikologis, dan didaktis. Pembagian perkembangan ke dalam masa-masa perkembangan ini hanyalah untuk memudahkan kita mempelajari dan memahami jiwa anak dari sisi biologis, psikologis, maupun didaktis. Meskipun dibagi-bagi akan tetapi merupakan kesatuan yang hanya sanggup dipahami dalam hubungannya secara keseluruhan.

1. Periodisasi Berdasarkan Biologis
Merupakan pembagian fase perkembangan menurut perubahan fungsi fisik atau perubahan proses biologis tertentu. Tokoh yang beropini demikian antara lain Aristoteles yang membagi masa perkembangan menjadi tiga yaitu:
a. Periode anak kecil (kleuter), usia hingga 7 tahun
b. Periode anak sekolah, usia 7 hingga 14 tahun
c. Periode pubertas (remaja) usia 14 hingga 21 tahun
Peralihan masa pertama dengan masa kedua ditandai dengan pergantian gigi. Peralihan antara masa kedua dengan ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.[5]

2. Periodisasi Berdasarkan Psikologis
Periodisasi ini didasarkan pada keadaan dan ciri khas kejiwaan anak pada suatu masa tertentu. Tokoh yang beropini demikian antara lain Oswald Kroh. Dia menemukan bahwa setiap anak dalam masa perkembangannya mengalami kegoncangan-kegoncangan psikis yang disebut sebagai masa trotz. Periodisasi perkembangan yang disusun sebagai berikut:
a. Fase trotz I, usia 0 - 3 tahun atau biasa disebut masa anak- anak awal.
b. Fase trotz II, usia 3 - 13 tahun biasa disebut masa keserasian sekolah.
c. Fase trotz III, usia 13 tahun hingga final remaja biasa disebut masa kematangan.
Sifat – sifat anak trotz ini ialah meraja- raja, egosentris, keras kepala, pembangkang, dan sebagainya. Yang kesemua itu ia lakukan dengan tujuan untuk memperoleh kebebasan dan perhatian.

3. Periodisasi Berdasarkan Didaktis
Dasar yang dipakai untuk memilih pembagian fase-fase perkembangan ini yaitu materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa tertentu. Tokoh yang beropini demikian antara lain Jean Jacques Rousseau, ia beropini bahwa dalam perkembangannya, anak- anak mengalami bermacam- macam sifat dan ciri perkembangan yang berbeda-beda dari satu fase ke fase yang lain. Oleh lantaran itu, pendidikan harus diubahsuaikan dengan sifat- sifat masa- masa tertentu itu.

Masa –masa perkembangan itu yaitu sebagai berikut:
a. Masa I, masa asuhan (usia 0 – 2 tahun)
b. Masa II, masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera (usia 2 – 12 tahun)
c. Masa III, masa pembentukan tabiat dan pendidikan agama (usia 15 – 20 tahun)

C. Aspek Yang Mengalami Perubahan dalam Perkembangan
Ada 3 aspek perubahan yang tak lepas dari perkembangan maupun pertumbuhan, diantaranya :
1) Aspek Fisik
Proses perkembangan fisik ditandai dengan perubahan ukuran organ fisik eksternal (tangan, kaki, badan) yang makin membesar, memanjang, melebar, tinggi. Sedangkan perubahan internal ditandai dengan makin matangnya sistem syaraf dan jaringan sel-sel yang makin kompleks, sehingga bisa menaikan fungsi hormon, kelenjar maupun keterampilan motoriknya.
Aspek-aspek yang menghipnotis perubahan fisik yaitu kesehatan, gizi dan nutrisi. Terjadinya perubahan fisik sangat fundamental dan prinsipil lantaran menghipnotis perkembangan yang lain (kognitif maupun psikososial).

2) Aspek Kognitif
Perkembangan kognitif bekerjasama dengan meningkatnya kemampuan berpikir (thinking), memecahkan duduk kasus (problem Solving), mengambil keputusan (decision making), kecerdasan (intelegence), talenta (aptittude). Para jago psikologi perkembangan memperluas dan mempertajam pandangan tersebut dengan mengungkapkan perkembangan kognitif (Jean Piaget, 1896-1980).
Optimalisasi perkembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh kematangan fisiologis, terutama pada bayi dan anak. Sehingga perkembangan kognitif makin baik dan koordinatif.

3) Aspek Psikososio – Emosional
Manusia di kenal sebagai mahluk sosial (homosocio-politicon). Ia tidak akan bisa hidup seorang diri, tanpa kehadiran orang lain. Pergaulan dengan orang lain akan bisa mengubah persepsi, pandangan, sikap dan sikap seseorang, lantaran dalam pergaulan terjadi interaksi antar individu yang di tandai dengan pertukaran (transfer) informasi ihwal pengetahuan, adat-istiadat, kebiasaan, budaya dan sanggup menyesuaikan dengan tuntutan lingkungan sosialnya. Sebaliknya, ketidakmampuan beradaptasi akan menciptakan seseorang mengalami kehidupan yang terasing, rendah diri, pesimis, apatis, merasa cemas, kuatir atau takut. Akibatnya akan menghipnotis krisis kepribadian (personality crisis).

D. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Perkembangan yang terjadi pada diri seseorang, ternyata menyangkut banyak sekali aspek, tidaklah duduk kasus fisik semata. Tetapi juga berkaitan dengan duduk kasus kognitif, moral, agama mapun psikososial.

Terjadinya perkembangan insan dipengaruhi oleh :
1) Hereditas / Genetitas / Keturunan
Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis / herediter yang dibawa melalui pedoman darah dalam kromosom. Sehingga faktor genetis cenderung bersifat statis yang merupakan predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan (Papalia, Olds & Feldman, 1998.2004) menyampaikan bahwa aspek psikis yang sanggup diturunkan ke generasi berikutnya yaitu intelegensi, bakat, kemampuan, minat dan kepribadian.

2) Lingkungan
yaitu tempat dan kondisi sosial di mana individu tumbuh dan berkembang. Lingkungan mempunyai tugas besar bagi perubahan yang positif atau negatif pada individu dan hal ini sangat bergantung pada karakteristik lingkungan itu sendiri.

3) Interaksionisme Antara Genetis dan Lingkungan
Perpaduan antara faktor genetis maupun faktor lingkungan menyatakan bahwa perkembangan seseorang tidak akan maksimal jika hanya mengandalkan salah satu faktor efek saja.
Sehingga keduanya harus dipersatukan demi mengupayakan maksimalisasi perkembangan seseorang. Faktor genetis harus di topang dengan faktor lingkungan atau sebaliknya. Sehingga memungkinkan perkembangan fisiologis maupun psikologis (potensi, bakat, kecerdasan dan kepribadian) seseorang tidak akan terjadi kesinambungan.[10]

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang sanggup ditarik dari pembahasan di atas yaitu bahwa periodisasi perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan, melainkan di dalamnya juga terkandung tahap / periodisasi yang berlangsung secara terus-menerus, sehingga perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu tahap ke tahap berikutnya, dari masa pembuahan hingga dengan kematian.

Adapun Aspek-aspek yang mengalami perubahan diantaranya yaitu: aspek fisik, aspek kognitif dan Aspek Psikososio – Emosional. faktor- faktor yang menghipnotis perkembangan insan diantaranya yaitu: Hereditas / Genetitas / Keturunan, lingkungan, dan Interaksionisme Antara Genetis dan Lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ali, Hasan (19 Februari 2016). “Fase- fase Perkembangan ”. http:// pekalonganbatiktv.blogspot.co.id.
2. Armansyah, Wawang (19 Februari 2016). “Tahap – tahap Perkembangan pada Manusia”. http:// www.belajarbagus.com.
3. Maemunah, Imey (19 Februari 2016). “Makalah Perkembangan Manusia”. http://imeymaemunah.blogspot.co.id .
4. Marianha, Anha (19 Februari 2016). “Makalah Perkembangan Manusia”. http://cintafenha.wordpress.com.
5. Mubin (2006). Psikologi Perkembangan. Cetakan I. Ciputat: Quantum Teaching.
6. Ndeso, Bocah (12 Februari 2016). “Makalah Tahapan- tahapan Perkembangan”. http://arsippendidikan.blogspot.co.id.
7. Ratna (19 Februari 2016). “Makalah Perkembangan Manusia”. http:// ratnakarlina.blogspot.co.id.
8. Rochmah, Elfi Yuliani (2005). Psikologi Perkembangan. Cetakan I. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.

0 Response to "Makalah, Bahan Wacana Fase-Fase Perkembangan Insan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel