-->

Iklan

Teori Perkembangan Muka Bumi (Pangaea-Gondwana) & Penjelasan

Teori Perkembangan Muka Bumi (Pangaea-Gondwana). Proses perkembangan yang dialami planet bumi terus berlanjut sehingga menimbulkan perubahan-perubahan pada permukaan bumi. Perubahan ini disebabkan oleh energi yang berpengaruh dari dalam bumi. Para andal geologi sependapat, terjadinya gerakan-gerakan benua, pelebaran dasar samudera, terjadinya gerakan tektonik, dan aktivitas vulkanisme disebabkan oleh kekuatan yang berasal dari dalam bumi sehingga di permukaan bumi terjadi perubahan/perkembangan muka bumi. Lempeng-lempeng tektonik itu bergerak dan saling bergeseran sehingga mengakibatkan terjadinya benua-benua. Seperti benua Asia, Laurasia, jajaran pulau-pulau, dan pegunungan.

Berikut ini akan kita bicarakan mengenai terjadinya gerakan/pergeseran benua-benua atau teori apungan.

1. Alfred L. Wagner(1880 - 1930) 
Dalam bukunya berjudul Die Enstehung der Kontinente Und Ozeane (Asal-usul Benua dan Lautan) diterbitkan tahun 1915.
a. Dibuktikan adanya persamaan garis kontur pantai timur Amerika Utara dan Amerika Selatan dan garis kontur Eropa Barat dan Afrika. Dibuktikan adanya kesamaan gugusan geologi sepanjang pantai Afrika Barat (dari Sierra Leone - Tanjung Afrika Selatan) dengan gugusan geologi pantai timur Amerika (dari Peru - Balsia Blanca).
b. Daerah Green Sandria bergerak menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 36 m/th. Pulau Madagaskar bergerak menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 m/tahun.
c. Benua yang kini ini, dulunya satu yang disebut benua Pangaea. Benua Pangaea pecah, di kepingan selatan bergerak menuju ke barat dan ke utara menuju khatulistiwa.

 Proses perkembangan yang dialami planet bumi terus berlanjut sehingga menimbulkan perubah Teori Perkembangan Muka Bumi (Pangaea-Gondwana) & Penjelasan

Karena insiden tersebut terjadilah hal hal sebagai berikut.
1) Bentangan benua dan samudera mengapung sendiri-sendiri.
2) Samudera Atlantik menjadi semakin luas lantaran benua Amerika bergerak ke arah barat sehingga terjadi lipatan permukaan bumi yangberwujud bentang pegunungan di pantai barat Amerika dari arah utara - selatan.
3) Adanya aktivitas seismik yang luar biasa di sepanjang patahan St. Andreas bersahabat pantai barat Amerika Serikat.
4) Samudera Hindia mendesak ke arah utara sehingga benua India terdesak dan menimbulkan terjadinya deretan pegunungan Himalaya.
5) Keadaan benua-benua pintar balig cukup akal ini pun masih terus bergerak. Dapat dibuktikan makin melebarnya celah-celah yang terdapat di aluralur dasar samudera.

2. Teori Kontraksi Des Cartes (1596 - 1650)
Pokok-pokok teori kontraksi : Karena mengalami pendinginan terus-menerus maka bumi kita makin susut dan berkerut, kerutan tersebut mengakibatkan terjadinya lembah-lembah di permukaan bumi.

Teori ini dikemukakan kali pertama oleh Descrates (1596–1650).
Ia menyatakan bahwa bumi semakin usang semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya proses pendinginan sehingga di kepingan permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.

Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Keduanya beropini bahwa bumi mengalami pengerutan lantaran terjadi proses pendinginan pada kepingan dalam bumi yang menjadikan kepingan permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah.

3. E. Suess (1831 - 1914)
Meneruskan teori Des Cartes, akan tetapi E. Suess menambahkan bahwa persamaan geologi yang terdapat di Amerika Selatan, Antartika, India, Australia lantaran semula benua itu satu yang disebut Benua Gondwana. Benua itu pintar balig cukup akal ini tinggal sisa-sisanya lantaran sebagian telah karam di bawah permukaan laut.

4. Teori Lempeng Tektonik J. Tuzlo Wilson dan Jason Morgan
Ahli geofisika Kanada, J. Tuzlodan andal geofisika Amerika Jason Morgan, mengajukan denah teori lempeng tektonik pada tahun 1960-an. Teori ini menyatakan litosfer bumi terdiri atas beberapa lempeng keras. Lempeng ini bergeser dan bergerak di atas lapisan yang lebih lunak yang disebut astenosfer. Sebuah lempeng sanggup menyusun seluruh tumbukan samudera, menyerupai lempeng Pasifik, atau kepingan lempeng samudera dan kepingan tumbukan benua, menyerupai lempeng Amerika Utara. Tumbukan samudera gres menghasilkan pegunungan samudera (deretan gunung bawah air yang terbentuk tanggapan kulit samudera muda).

Kulit samudera renta karam atau tersubdaksi ke mantel bumi pada zona subdaksi, yang ditemukan pada kepingan terdalam samudera, disebut trenches. Sebagai lempeng yang bergerak, mereka menyatu dan membentuk pegunungan. Batas lempeng ialah tempat tersering terjadi gempa bumi dan paling banyak terdapat gunung api.

Indonesia terdiri atas 3 lempeng, yaitu lempeng Hindia atau Indo Australia di kepingan selatan, lempeng Eurasia di kepingan utara dan lempeng Pasifik di kepingan timur. Lempeng bergerak dengan kecepatan 3 - 10 cm per tahun. Pada suatu ketika pertemuan antarlempeng akan mngalami pergeseran yang menjadikan lempeng menumpuk, melipat, atau patah. Ketika gerakan ini terjadi lempeng mengeluarkan stress atau energi yang tidak sedikit. Energi inilah yang menjadikan gelombang tsunami bila gempa di bawah bahari atau samudera.

Tsunami ialah serangkaian gelombang bahari yang besar yang disebabkan oleh gempa bawah laut, tanah longsor, atau letusan gunung berapi. Yang jarang terjadi ialah tsunami yang dihasilkan oleh longsoran besar ke lautan atau meteor raksasa yang menumbuk lautan. Tsunami bukan merupakan gelombang tunggal, tetapi terdiri atas banyak gelombang, atau disebut pula wave train(gelombang kereta). Di tengah lautan, ketinggian gelombang tsunami tidak lebih dari 30 cm, terlihat menyerupai gelombang bahari kebanyakan. Ketika mencapai tempat lautan dangkal, kecepatan gelombang bekurang, mengakibatkan ketinggian gelombang bertambah. Ini yang mengakibatkan gelombang tsunami ketika mencapai pantai, ketinggiannya lebih dari 3 m bahkan ada yang mencapai 30 m.

Kurangnya pengetahuan masyarakat akan tsunami, justru menciptakan mereka pergi ke pantai untuk melihat menyerupai apa tsunami. Bayangan ihwal tsunami hanya gelombang air bahari setinggi setengah meter hingga satu meter menyerupai biasa dipakai untuk surfing. Pada kenyataannya, tsunami tidak seremeh yang dibayangkan. Tenaga sapuan air luar biasa besarnya baik tenaga penarik ke lautan dan tenaga pendorong ke daratan. Itu sebabnya korban sebagian karam lantaran tertarik ke lautan dan sebagian lagi karam di daratan tanggapan meluapnya air lantaran tenaga pendorong air.

Cara terbaik yang dilakukan ketika tragedi tsunami tiba adalahpergi atau mengungsi ke tempat yang tinggi menyerupai bukit atau gunung. Karena umumnya tsunami diawali dengan gempa, sedangkan bila tragedi gempa tiba sanggup dipastikan adanya gempa susulan. Untuk menghindari tsunami dan gempa susulan, yang harus dilakukan selain pergi ke bukit atau gunung, ialah menghindari tebing, tiang listrik, dan berada di dalam bangunan. Cari tempat terbuka yang berada di tempat tinggi menyerupai lapangan atau lapangan udara.

Ciri datangnya tsunami selain gempa, surutnya air bahari secara tiba-tiba. Pada insiden di Aceh (26/12) air bahari surut hingga 500 m di belakang garis pantai normal. Air yang surut ini tanggapan aturan keseimbangan air di mana air akan bergerak untuk mengisi tempat-tempat kosong untuk mencapai kondisi seimbang. Sesaat sehabis lempeng bergeser, tempat di sekiar pergeseran bergeser, tempat di sekitar pergeseran akan kosong mengakibatkan air bergerak ke arah tersebut. Gerakan air akan menimbulkan pergolakan air yang nantinya akan mengakibatkan tsunami di tempat pantai dan air akan kembali dengan sangat cepat.

5. Teori Gerakan-gerakan Benua yang Lain
Para peneliti geologi (gabungan dari negara-negara maju) yang mengadakan penelitian di kutub selatan (1969 - 1970) pusatnya di Trans Antartik Tengah, bertujuan untuk menandakan teori A.L. Wagner. Dari hasil penelitian menemukan bukti sebagai berikut.
a. Daerah tersebut pada 200 juta tahun yang kemudian merupakan tempat khatulistiwa.
b. Diketemukan fosil tulang rahang hewan amfibi air tawar purba/ labyrintodontseperti salamander.
c. Fosil menyerupai itu juga ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika. Teori gerakan-gerakan benua yang lain juga beranggapan bahwa 200 juta tahun yang kemudian hanya ada satu benua di planet bumi ini. Dari pengembangan ilmu pengetahuan alam, pengetahuan geologi, dan magnitisme makin usang terdapat bukti-bukti yang menguatkan teori apungan benua.

0 Response to "Teori Perkembangan Muka Bumi (Pangaea-Gondwana) & Penjelasan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel