-->

Iklan

Pembahasan Soal Un Tahun Pelajaran 2017/2018 Bahasa Indonesia Sma/Ma Nomor 8: Kalimat Bermajas





Kunci Jawaban: A
Pembahasan
Kalimat bermajas pada kutipan tersebut terdapat pada kalimat (1) Matahari sedang mencium lembah-lembah gunung ketika aku terbangun di pagi itu. Jenis majas pada kalimat tersebut yaitu personifikasi, yaitu majas perbandingan yang melukiskan benda mati seakan-akan hidup. 
RINGKASAN MATERI
Macam-Macam Majas
A. Pengertian Majas
Majas atau gaya bahasa yaitu cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan bdanau ahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.
B. Pengklasifikasian Majas
Berdasarkan penggolongannya, macam macam majas atau gaya bahasa kiasan terbagi menjadi empat kategori diantaranya, majas perbandingan; majas pertentangan; majas sindiran; dan majas penegasan. Keempat kategori majas tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa majas turunan yang akan dijelaskan pada ulasan berikut ini.
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan yaitu majas (gaya bahasa) yang menyatakan perbandingan. Proses pembanding tersebut diungkapkan dengan cara yang berbeda, bergantung pada pengguna bahasa (penutur).

Macam macam majas perbandingan, diantaranya :
1.1. Majas Asosiasi (perumpamaan)
Majas perumpamaan diungkapkan dengan maksud mengadakan perbandingan terhadap dua hal yang secara mutlak berbeda, namun dianggap sama. Penggunaan majas ini biasa ditandai dengan kata bagai; bak; seperti; seumpama; laksana.

  • Wataknya keras mirip batu
  • Pendiriannya besar lengan berkuasa bagaikan watu karang
  • Menggapai mimpinya itu, bagai punuk rindukan bulan
  • Wajah si kembar Lina-Lani memang mirip pinang dibelah dua
  • Mukanya putih higienis mirip susu
1.2. Majas Metafora
Majas metafora yaitu gaya bahasa yang menunjukkan ungkapan perbandingan analogis. Penggunaan majas metafora ditandai dengan pemakaian kata yang bukan makna sebetulnya mirip kata tangan kanan; kembang desa; bintang kelas.

  • Beberapa pekerjaan sudah diselesaikan dengan baik oleh asisten Pak Bobi.
  • Winda memang kembang desa di kampung ini, masuk akal banyak cowok yang ingin memperistrinya.
  • Prestasi Ardi yang selalu menjadi bintang kelas semakin menciptakan gembira ibunya.
  • Singa memang kuat, sehingga pantas kalau ia dijuluki raja hutan
  • Wajar saja semua warga dijadikan kaki tangan Pak Bowo, mereka gampang sekali meminta pinjaman pada orang terkaya itu
1.3. Majas Personifikasi
Majas personifikasi yaitu majas yang memunculkan karakteristik insan kepada benda mati, sehingga benda mati tersebut seolah mempunyai nyawa layaknya manusia.
Beberapa kata yang termasuk majas personifikasi diantaranya, angin berbisik; pena menari; langit menangis.


  • Angin yang berbisik seolah memberikan pesanmu untukku Ayah.
  • Dengan lihainya penulis itu berimajinasi dengan pena yang menari-nari diatas kertas.
  • Langit ikut menangis dengan beberapa tragedi yang melanda Indonesia beberapa waktu ini.
  • Ombak berlarian semakin menambah eksotisnya pantai Lovina
  • Pikirannya niscaya melayang kemana-mana lantaran banyak dilema beberapa waktu belakangan
Majas alegori yaitu majas perbandingan yang berkaitan satu dengan yang lain. Majas alegori lebih sering ditemukan pada beberapa paragraf dalam karya sastra mirip dongeng pendek atau novel. Penggunaan majas alegori ditandai dengan pengungkapan dalam dongeng yang penuh simbol bermuatan moral.
Contoh Majas Alegori :

  • Merawat seorang anak itu mirip memelihara sebuah pohon. Ketika menyiraminya dengan pupuk yang baik, maka pertumbuhannya juga akan baik, sehingga berbuah manis.
  • Seorang guru yaitu Nahkoda bagi murid-muridnya. Ketika sang nahkoda sempurna jalur, maka kemudi pun akan tenang-tenang saja
  • Menjaga nama baik ibaratnya merawat kertas putih, sedikit saja ada titik disana niscaya kentara
  • Memang elok rupa si Aisyah, bagaikan mawar pesonanya menyihir kumbang-kumbang lelaki di sekitarnya
  • Ibarat alat dapur, perlakukan otak mirip pisau. semakin sering diasah ia akan semakin tajam
1.5. Majas Simbolik
Majas simbolik yaitu gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda yang lain, perbandingan binatang atau dengan tumbuhan.

  • Sebab seringnya Ia berhutang pada lintah darat, kesannya tahun ini dipastikan tokonya bangkrut.
  • Rumah glamor di ujung jalan Surapati semalam ludes dilalap si hebat merah.
  • Sebutan buaya darat yang melekat pada Andi membuatnya susah mendekati hati perempuan idamannya
  • Semakin kaya saja pengusaha bangunan itu, seluruh pegawainya berotot kuda besi
  • tingkah lakunya mirip bunglon saja, tidak pernah punya pendirian
1.6. Majas Metonimia
Majas metonimia yaitu majas yang menggunakan label sebuah brand dagang untuk menggantikan benda tersebut dalam kalimat.

  • Kakek bau tanah yang berpenyakit asma itu masih saja menghisap Djarum (rokok).
  • Biasanya Ayah membawa Aqua sebagai bekal ketika olahraga pagi.
  • Bibi terbang dengan Garuda ke Surabaya
  • Kapal Api memang nikmat kalau diseduh sore-sore begini
  • Setiap menonton televisi tidak lupa ia siapkan Dua Kelinci favoritnya.
1.7. Majas Sinekdoke
Majas sinekdok yaitu majas yang menyebut sebagian untuk menggantikan keseluruhan, atau sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri dari dua kategori yaitu majas pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan dan majas totem pro parte, yaitu majas yang menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.

  • Tiket masuk konser grup band luar negeri itu dijual Rp 200.000. per kepala.
  • Batang hidung pengacara gadungan itu belum juga terlihat di ruang sidang.
  • Kabarnya setiap ibu hamil untuk tahun ini menerima pinjaman dana Rp 1.200.000 per orang.
Contoh penggunaan Totem pro parte dalam kalimat :

  • Para personil POLRI sudah siaga menjaga demonstran yang hendak berunjuk rasa pagi ini.
  • Anggota Darmawanita kota Buleleng sedang menyiapkan lomba memasak untuk memeringati hari Ibu.
  • Skuad Jerman berhasil dikalahkan oleh Portugal pada pertandingan semifinal semalam.
  • Kampung kami menjuarai lomba panjat pinang se kelurahan.
Majas simile yaitu majas yang menggunakan kata depan dan penghubung untuk menunjukan perbandingan eksplisit.
Contoh Majas Simile :

  • Mentalnya tangguh mirip baja, membuatnya semakin idealis.
  • Seperti belut saja kelakuannya, gesit kemana-mana.
  • Kedekatan mereka mirip sepasang kekasih yang tengah berbahagia.
  • Kehadiran sosok Ibu dalam sebuah keluarga mirip cahaya bulan yang menerangi gelapnya malam.
  • Dua abang beradik itu mirip air dan minyak, bertengkar saja kerjanya.
2. Majas Pertentangan
Gaya bahasa sindiran yaitu penggunaan majas sebagai ungkapan untuk menyatakan suatu hal yang bertolak belakang dengan keadaan yang sebenarnya.
Majas kontradiksi dikategorikan menjadi beberapa jenis, diantaranya majas antithesis; majas paradoks; majas hiperbola; dan majas litotes. Pada ulasan berikut ini akan dijelaskan mengenai keempat kategori majas kontradiksi tersebut.
Majas antitesis yaitu majas yang menggunakan dua kata yang berlawanan untuk mengungkapkan suatu pertentangan.
Contoh Majas Antitesis :

  • Tua atau muda boleh ikut meramaikan gerak jalan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
  • Bagi wakil Indonesia di ajang sea games, menang atau kalah bukan suatu dilema lantaran yang utama yaitu pengalaman.
  • Baik buruk seseorang itu tidak bisa kita nilai dari penampilan saja.
  • Cantik atau buruk rupa seorang perempuan bisa terlihat dari cara ia menggunakan hatinya.
  • Lapang atau sempitnya rezeki itu bergantung pada perjuangan kita dalam bekerja.
Paradoks yaitu jenis majas yang mengungkapkan pernyataan mengenai dua hal yang seolah bertentangan, tetapi kadang juga ada benarnya.
Contoh Majas Paradoks :

  • Bisa saja daerah yang berbahaya yaitu daerah yang paling aman.
  • Dia hanya bisa tersenyum, meski hatinya menangis ketika kehilangan sahabatnya.
  • Meski dalam keramaian kota, masih saja dirinya merasa sendiri usai kehilangan anak semata wayangnya.
  • Tanpa kehadiran buah hati terang saja rumah tangga akan terasa sepi meski tengah merayakan kebahagiaan dengan meriah.
2.3. Majas Hiperbola
Majas hiperbola termasuk majas yang sering digunakan oleh beberapa pengguna bahasa untuk mengungkapkan pertentangan. Majas hiperbola ditandai dengan pernyataan berlebihan dan melampaui kenyataan yang ada.

  • Air matanya mengalir deras ketika beradu pandang dengan Ayah kandung yang telah sepuluh tahun meninggalkannya.
  • Hatinya niscaya seprti disayat sembilu ketika mendengar hinaan itu.
  • Suaranya begitu menggelegar ketika menjadi personil upacara ahad lalu.
  • Usianya yang sudah renta menciptakan kesehatan kakek menurun, kini tubuhnya tinggal kulit dan tulang saja.
  • Mendengar kabar penipuan itu, Ayahnya mengamuk dan memperabukan kemarahannya pada seisi rumah.
2.4. Majas Litotes
Majas litotes yaitu majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara merendahkan diri dari kenyataan yang sesungguhnya. Hal tersebut dikarenakan menghormati lawan tutur.

  • Beruntung sekali Pak Bupati sudi mampir ke gubug saya.
  • Saya hanya orang desa, masuk akal bila merasa gembira bisa bersekolah di kota.
  • Hanya air yang bisa kami suguhkan kepada kalian.
  • Janganlah Anda bertanya pada orang udik mirip kami.
Anakronisme yaitu majas kontradiksi yang ditandai dengan munculnya ketidaksesuaian antara kejadian dengan masa kejadian tersebut.
Contoh Majas Anakronisme :

  • Kalau saja prajurit perang kerajaan Majapahit menggunakan pistol ketika berperang, mungkin sejarah akan lain sekarang.
  • Mungkin saja perang Baratayudha tak berakhir demikian kalau saja ketika itu GPS sudah bisa digunakan.
2.6. Majas Oksimoron
Oksimoron yaitu majas yang masing- masing penggalan kalimatnya mengungkapkan hal bertentangan.
Contoh Majas Oksimoron :

  • Harta bisa menciptakan bahagia, tapi harta juga bisa membawa penderitaan.
  • Ilmu akan membuatmu pandai, tapi bisa saja ilmu membodohkanmu kalau salah dalam mengaplikasikannya.
3. Majas Sindiran
Majas sindiran yaitu adalah gaya bahasa yang digunakan oleh penutur bahasa dengan maksud menyindir lawan tutur atau pihak ketiga. 
Beberapa yang termasuk dalam kategori macam macam majas sindiran adalah: majas ironi; majas sinisme; dan sarkasme.
3.1. Majas Ironi
Majas Ironi ditandai dengan munculnya ungkapan sindiran oleh penutur yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya.

  • Rajin sekali kamu, siang bolong begini gres berdiri tidur.
  • Cantik sekali gaya rambutmu, hingga saya enggan menirunya.
  • Sungguh lezat masakan ini, hingga anakku tidak habis memakannya.
  • Bagusnya kostum yang kau kenakan, niscaya harganya murah.
3.2. Majas Sinisme
Majas sinisme yaitu majas yang digunakan dengan maksud menyindir secara tidak langsung. Sinisme diungkapkan menggunakan kosakata yang kurang santun. (baca : pengertian majas sinisme)
Contoh Majas Sinisme :
  • Perilakumu tidak mencerminkan pendidikanmu yang sudah sarjana.
  • Tidak bisa ya menulis lebih baik lagi, tulisanmu mirip orang yang gres bisa menggunakan pensil.
Sarkasme yaitu majas sindiran paling kasar. Penggunaan majas ini seringkali dimaksudkan untuk sengaja menyakiti lawan tutur.
Contoh Majas Sarkasme :

  • Gajah infeksi tidak seharusnya ada disini !
  • Buang saja foto lamamu itu, muak saya melihatnya!
4. Majas Penegasan
Disebut majas penegasan, maka fungsi utamanya yaitu menegaskan kepada lawan tutur atas sesuatu hal. Majas penegasan bermaksud memunculkan kesan idealis dan terkadang bersifat provokatif kepada pendengarnya.
Beberapa majas yang tergolong dalam macam macam majas penegasan antara lain, pleonasme; repetisi; paralelisme; tautologi; klimaks; antiklimaks; dan retorik.
4.1. Majas Pleonasme
Pleonasme yaitu majas penegasan yang ditandai dengan pengunaan kata denotasi (sudah terang maknanya), namun dipertegas lagi pada kalimat berikutnya.

  • Ayo Ardi, giliranmu maju ke depan untuk baca puisi ini.
  • Andai saja ia berani masuk ke dalam ruangan Kepala Sekolah, pastilah hukumannya bisa jadi ringan.
4.2. Majas Repetisi
Majas repetisi yaitu majas yang menggunakan kata berulang pada satu kalimat. Pengulangan bisa pada kata, frasa, maupun klausa. Hal tersebut disebabkan majas repetisi bermaksud untuk menunjukkan penekanan.
Contoh Majas Repetisi :

  • Sekarang, ketika ini, detik ini juga saya harus mulai bermetamorfosis dewasa.
  • Bung Karno yaitu contoh, Bung Karno yaitu panutan, Bung Karno yaitu suri tauladan kita semua.
Paralelisme yaitu majas perulangan dalam satu kalimat dan tersusun dalam baris kata yang berbeda. Majas paralelisme biasa ditemukan dalam karya sastra puisi.
Contoh Majas Paralelisme :

  • Senja ini begitu manis
    Senja ini begitu indah
    Senja ini sangat berkesan
  • Wajahnya tampan
    Wajahnya memang menawan
    Wajahnya begitu rupawan
Tautologi yaitu majas penegasan yang ditandai dengan adanya pengulangan sinonim.
Contoh Majas tautologi :

  • Harusnya kau bisa besar lengan berkuasa dan tegar menghadapi setiap masalah.
  • Ubah pemikiranmu, tidak semestinya hatimu kau biarkan cuek apalagi hingga beku.
4.5. Majas Klimaks
Majas titik puncak yaitu majas yang mengungkapkan hal secara berturut-turut dan semakin usang semakin meningkat.
Contoh Majas Klimaks :

  • Dari kecil hingga dewasa, hobinya memancing masih saja dipertahankan.
  • Dosen, Kajur, bahkan Dekan seharusnya bisa mengatasi dilema intern perselisihan antar mahasiswanya.
4.6. Majas Antiklimaks
Antiklimaks yaitu majas yang berkebalikan dari majas klimaks. Antiklimaks ditandai dengan munculnya kata yang berturut- turut semakin menurun.
Contoh Majas antiklimaks :

  • Kalau saja Camat, Lurah, bahkan RT bisa bersosialisasi dengan baik, niscaya program pentas seni di wilayah kita bisa berjalan lancar.
  • Jangan hanya bicara Negara, seharusnya dari propinsi, kota, hingga kampong yaitu tanggung jawab seluruh warga.
4.7. Majas Retorik
Majas retorik yaitu majas yang penggunaannya sanggup dilihat pada kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
Contoh Majas Retorik :

  • Haruskah Ibu mengajarkan bahan SD pada kalian semua yang sudah jadi mahasiswa ?
4.8. Majas Elipsis
Majas ellipsis yaitu majas majas yang menghilangkan unsur dalam kalimat
Contoh Majas Elipsis :

  • Ibu ke pasar (predikat “belanja” dihilangkan)
  • Ayah ke kantor (predikat “pergi” dihilangkan )
4.9. Majas Koreksio
Majas koreksio yaitu majas yang diungkapkan penutur untuk menarik perhatian dengan menyanggah kalimat sebelumnya dan memunculkan kalimat gres sebagai pembenaran.
Contoh Majas Koreksio :

  • Sebenarnya sudah hampir enam tahun, maaf, tampaknya lebih dari enam tahun keluarga kami menumpang di tanah milik negara ini.
4.10. Majas Inversi
Majas Inversi yaitu majas yang didalamnya terdapat pergantian susunan kata pada kalimat.
Contoh Majas Inversi :

  • Ayah saya pengacara, pengacara Ayah saya.
  • Ibu saya guru matematika, guru matematika Ibu saya.
  • Dia seorang Dokter, seorang dokter dia.
  • Hidupnya kini menderita, menderita kini hidupnya.
4.11. Majas Interupsi
Majas Interupsi yaitu majas yang ditandai dengan munculnya keterangan komplemen pada masing-masing unsur kalimat.
Contoh Majas Interupsi :

  • Wanita yang tadi kemari, menggunakan jaket merah serta tas punggung berisi banyak peralatan rias itu ternyata yaitu seorang dokter. Tidak disangka memang, penampilannya mirip remaja masa kini.
(Sumber https://dosenbahasa.com/macam-macam-majas)

Baca Juga 
Pembahasan soal UN 2016/2017  Menentukan kalimat bermajas




PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMA/MA 






10. Nomor 10: Penilaian terhadap Isi Teks Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=mengidentifikasi-kalimat-bermajas

0 Response to "Pembahasan Soal Un Tahun Pelajaran 2017/2018 Bahasa Indonesia Sma/Ma Nomor 8: Kalimat Bermajas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel