-->

Iklan

Soal Un 2017/2018 Dan Pembahasan Sma/Ma Bahasa Indonesia Nomor 4: Konflik Dalam Cerpen




Kunci Jawaban: A
Pembahasan

Konflik merupakan pertemuan atau benturan antara dua kekuatan yang berlawanan. Wellek dan Warren (1995: 285), menyatakan bahwa konflik yakni sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang, menyiratkan adanya agresi dan tanggapan aksi. 
Pada kutipan dongeng di atas konflik melibatkan istri dan suami yang berbeda perilaku dalam mengambil langkah mengatasi permasalahan yang dihadapi. Istri menuntut kepada suami semoga segera bertindak mencari jalan keluar, sedangkan suami masih berpikir dan tidak segera bertindak. Kalimat dalam teks tersebut yang mengatakan konflik antara suami dan istri antara lain pada Namun, Ranti Istriku, tetap ngotot dan terus-menerus mendesakku. Kami masih tetap terdiam, saya berdiri dan berjalan kesana-kemari. Dengan demikian pilihan jawaban yang sempurna yakni (A) saling ngotot tidak mau mengalah (antara suami dan istri). 


Apakah suami pada dongeng tersebut mempunyai sifat ngotot? Jawabannya, iya. Kata ngotot memiliki arti keras kepala (susah dibilangin) (https://www.apaarti.com/ngotot.html). Sifat suami yang keras kepala atau susah dibilangin dapat disimpulkan dari kata-kata dalam teks tersebut, yaitu Namun, Ranti Istriku, tetap ngotot dan terus-menerus mendesakku. Kami masih tetap terdiam, saya bangun dan berjalan ke sana-ke mari. Berdasarkan kutipan tersebut, Sang suami mempunyai sifat susah dibilangin atau ngotot.
Bagaimana dengan pilihan jawaban (C) sulit mencari jalan keluar? Pilihan jawaban tersebut kurang sempurna alasannya yakni gotong royong jalan keluar sudah didapatkan yaitu segera cari santunan seperti yang diusulkan oleh istri. Hanya, suami belum mau mendapatkan undangan istri. 
RINGKASAN MATERI
KONFLIK DALAM CERITA
Wellek dan Warren (1995: 285), menyatakan bahwa konflik yakni sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang, menyiratkan adanya agresi dan tanggapan aksi. Konflik akan terjadi apabila tidak adanya akad atau pengaturan secara teratur antara sebuah impian satu  dan impian yang lain. Konflik juga sanggup terjadi kalau tidak adanya akad antara ego satu dan ego yang lain.
Sayuti (2000: 42-43) membagi konflik menjadi tiga jenis. Pertama , konflik dalam diri seorang (tokoh). Konflik ini sering disebut juga dengan psychological conflict atau konflik kejiwaan. Konflik jenis ini biasanya terjadi berupa usaha seorang tokoh dalam melawan dirinya sendiri, sehingga sanggup mengatasi dan memilih apa yang akan dilakukannya.  Kedua, konflik antara orang-orang atau seseorang dan masyarakat. Konflik jenis ini sering disebut dengan istilah social conflict atau konflik sosial. Konflik menyerupai ini biasanya terjadi antara tokoh dengan lingkungan sekitarnya. Konflik ini timbul dari perilaku individu terhadap lingkungan sosial mengenai banyak sekali duduk masalah yang terjadi pada masyarakat. Ketiga , konflik antara insan dan alam. Konflik menyerupai ini sering disebut sebagai physical or element conflict atau konflik alamiah. Konflik jenis ini biasanya terjadi dikala tokoh tidak sanggup menguasai dan atau memanfaatkan serta membudayakan alam sekitar sebagaimana mestinya. Apabila kekerabatan insan dengan alamnya tidak harmonis maka akan terjadi disharmoni yang sanggup menyebabkan terjadinya konflik itu. Ketiga jenis konflik di atas sanggup dikelompokkan menjadi dua kelompok jenis konflik yaitu konflik ekternal dan konflik internal. Konflik eksternal (external conflict) yakni konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu yang di luar dirinya. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa konflik eksternal meliputi dua kategori konflik yaitu konflik antar insan sosial (social conflict) dan konflik antar insan dan alam (physical or element conflict). Konflik internal (internal conflict) yakni konflik yang terjadi dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita. Konflik menyerupai ini biasanya dialami oleh insan dengan dirinya sendiri. Jenis konflik yang masuk dalam konflik internal yaitu konflik dalam diri seorang tokoh (psychological conflict). Konflik menyerupai di atas sanggup terjadi secara bersamaan alasannya yakni bersahabat hubungannya dengan insan yang disebut tokoh dalam karya sastra (Nurgiyantoro, 2007: 124). (https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 

Kisi-Kisi/Materi, Soal, dan Pembahasan Soal UN Tahun 2018
12. Keberpihakan Penulis dalam Tajuk Rencana Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 
14. Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas dalam Paragraf Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 
23. Jawaban dari Pertanyaan Sesuai Isi Teks Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 
26. Melengkapi Teks dengan Ungkapan yang Tepat Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 
38. Kalimat Argumen untuk Mendukung Kalimat Pendapat Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 
39. Kalimat Kesepakatan dalam Teks Negosiasi Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 
43. Memperbaiki Penulian Kata Serapan yang Tidak Tepat Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 
48. Perbaikan Kalimat Tidak Efektif dan Alasan Perbaikan Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 
49. Mengurutkan Kalimat Acak Menjadi Paragraf Padu Klik https://cozycornerpendidikan.blogspot.com//search?q=menentukan-konflik-cerita 


0 Response to "Soal Un 2017/2018 Dan Pembahasan Sma/Ma Bahasa Indonesia Nomor 4: Konflik Dalam Cerpen"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel