-->

Iklan

3 Jenis Piutang Dalam Akuntansi – Mahir (Piutang Dagang, Wesel, Lain)

Jenis-jenis piutang dalam akuntansi dan contohnya, pengertian akuntansi berdasarkan para ahli, dan kiprah pokok bab piutang. Pada kali ini, kami akan membagikan salah satu kompetensi dasar atau materi perihal akuntansi keuangan, yaitu perihal piutang perjuangan atau piutang dagang.

Piutang perjuangan atau piutang dagang terjadi salah satunya alasannya yakni adanya penjualan kredit (dalam perusahaan dagang). Jika dalam perusahaan jasa, piutang perjuangan terjadi alasannya yakni adanya pekerjaan yang sudah kita kerjakan, namun kita belum mendapatkan pendapatan (uang sebagai imbal jasa).

Lantas, mengapa terjadi penjualan secara kredit? Seperti yang kita ketahui bersama bahwa penjualan secara kredit sanggup menaikkan volume penjualan, alasannya yakni lebih menarik minat calon pembeli. Harapan perusahaan laba akan meningkat, yang berarti menaikkan pendapatan perusahaan. Dilihat dari sudut pandang manajemen, adanya kerugian piutang dalam jumlah yang masuk akal jawaban penjualan kredit, menyampaikan bahwa kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan sudah tepat.

Kembali pembahasan artikel kita kali ini, bahwa kami akan membagikan materi perihal jenis-jenis piutang. Tapi, apakah kalian sudah memahami pengertian piutang? Jika belum, mari kita simak bagaimana pengertian piutang perjuangan berdasarkan para hebat sebelum berguru jenis-jenis piutang.

1. Pengertian Piutang 

Pengertian Piutang Secara Umum
Piutang merupakan tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul alasannya yakni adanya suatu transaksi. Piutang jatuh tempo, nilai jatuh tempo, dan bila ada perjanjian mempunyai bunga. Piutang berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan meliputi piutang yang timbul alasannya yakni penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka aktivitas perjuangan normal perusahaan. Piutang perjuangan dan lain-lain yang diharapkan tertagih dalam siklus perjuangan normal diklasifikasikan sebagai aktiva lancar .

Piutang yang timbul dari penjualan angsuran, pencatatan dalam neraca dipisahkan menjadi aktiva lancar dan tidak lancar. Piutang yang mempunyai tanggal jatuh tempo kurang dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lain-lain (other assets). Khusus untuk barang konsinyasi, yang dicatat piutang hanyalah yang telah laku.

Pengertian Piutang Menurut Para Ahli
Setelah kita mengetahui pengertian piutang perjuangan secara umum, maka langkah selanjutnya yaitu kita berguru pengertian piutang perjuangan berdasarkan para ahli. Berikut ini pendapat para hebat akuntansi perihal pengertian akuntansi.
1. Warren, dkk (2005) menyatakan ”Piutang (receivable) yakni meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya.”
2. Suharli (2006) menyampaikan bahwa ”Piutang meliputi semua tagihan dalam bentuk uang kepada perseorangan, tubuh usaha, atau pihak tertagih lainnya.
3. Kieso, dkk (2006) mendefinisikan bahwa piutang (receivables) yakni klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.
4. Harnanto (2002) bahwa piutang meliputi semua klaim hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas dimasa yang akan datang.
5. Simamora (2000) menyatakan bahwa piutang (receivables) merupakan klaim yang muncul dari penjualan barang dagangan, penyerahan jasa, pinjaman pinjaman dana, atau jenis transaksi lainnya yang membentuk suatu relasi dimana satu pihak berutang kepada pihak lainnya.

2. Jenis Piutang Usaha/Dagang

Ada tiga jenis piutang usaha/ piutang dagang yang perlu kita ketahui, antara lain piutang dagang, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Untuk lebih jelasnya perihal 3 jenis piutang tersebut, berikut ini klarifikasi satu persatu.
a. Piutang dagang (accounts receivable)
Jenis piutang yang pertama yaitu piutang dagang. Piutang dagang yakni tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai jawaban adanya penjualan barang atau jasa secara kredit. Jenis piutang ini sangat sering kita jumpai dalam transaksi keuangan. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.

Untuk meningkatkan motivasi para customer kita dalam membayar piutang, biasanya dalam transaksi penjualan kredit disertai adanya belahan piutang kalau sempurna waktu, dan adanya denda kalau terjadi keterlambatan dalam pembayaran piutang oleh pelanggan.

b. Piutang wesel (notes receivable), 
Jenis piutang yang kedua yaitu piutang wesel. Piutang wesel yaitu piutang berupa perjanjian tertulis dari debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Umumnya jangka wesel berjangka tersebut lebih dari 60 hari, apabila piutang wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar sedangkan untuk piutang wesel waktu lebih dari satu tahun diharapkan sebagai piutang jangka panjang.

Untuk lebih memahami perihal jenis piutang ini, ada beberapa istilah yang berkaitan dengan wesel antara lain :
1) Wesel, yaitu surat perintah dari kreditur kepada debit untuk membayar sejumlah uang pada waktu dan daerah yang telah ditentukan dalam surat tersebut
2) Wesel berbunga, yaitu wesel yang nilai nominalnya merupakan nilai pada ketika penarikan, sedangkan nilai tunai pada ketika jatuh tempo yakni nilai nominal
ditambah dengan bunga
3) Wesel tidak berbunga, yaitu wesel yang nilai tunai ketika jatuh tempo sama dengan nilai nominalnya, sedangkan nilai tunai kalau ketika dijualbelikan berkurang sebesar bunga diskonto yang diperhitungkan

c. Piutang non-dagang, 
Jenis piutang perjuangan yang ketiga yaitu piutang non dagang. Jenis piutang ini yaitu piutang kepada pihak lain yang timbul bukan alasannya yakni penjualan barang atau jasa secara kredit terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun Piutang Wesel.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini referensi jenis piutang non-dagang, antara lain :
1) Beban dibayar di muka (prepaid expense), yaitu beban yang sudah dibayar perusahaan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode yang bersangkutan, alasannya yakni mempunyai manfaat lebih dari suatu periode akuntansi meliputi: Iklan dibayar di muka. Sewa dibayar di muka Asuransi dibayar di muka, uang muka pegawai
2) Pendapatan yang masih harus diterima (accruals receivable), yaitu pendapatan yang uangnya belum diterima secara tunai tetapi sudah diakui sebagai pendapatan untuk periode yang bersangkutan, meliputi piutang bunga, piutang sewa, piutang jasa
3) Uang muka pembelian (purchases prepayment), yaitu uang muka atas barang yang dibeli sebagai tanda jadi pembelian, biasanya pembelian pesanan
4) Piutang pajak yakni pajak penghasilan yang dipotong oleh pihak lain atau kelebihan kelebihan bayar pajak
5) Piutang lain-lain (other accounts receivable), yaitu piutang kepada pihak lain alasannya yakni adanya hal-hal khusus, meliputi : Uang muka pembelian saham (advance stockholder), Uang muka menjamin kontrak (deposits on contract guarantee), Uang muka kepada anak perusahaan (advance to affiliated companies), Piutang dividen (dividends receivable), Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian daerah barang, Tuntutan kerugian kepada perusahaan asuransi (claim of losses or damage), Tuntutan atas pengurangan pajak (claims for rebate and tax refunds).

jenis piutang dalam akuntansi dan misalnya 3 Jenis Piutang dalam Akuntansi – Ahli (Piutang Dagang, Wesel, Lain)

3. Tugas Pokok Bagian Piutang

Sebagai suplemen artikel ini, kami tambah dengan materi kiprah pokok bab piutang. Kegiatan bab Akuntansi yang menyangkut piutang yakni aktivitas manajemen piutang yang dilaksanakan oleh Bagian Piutang Administrasi piutang merupakan pencatatan data dan gosip yang menyangkut piutang pada setiap debitur secara individual. Kegiatan Bagian Piutang dituntut sanggup menghasilkan gosip mengenai tingkat kelancaran pembayaran dan usia piutang pada setiap debitur

Tugas pokok Bagian Piutang antara lain :
a. Mencatat transaksi keuangan yang mengak ibatkan perubahan piutang pada setiap debitur ibarat transaksi penjualan kredit retur penjualan kredit atau pengurangan harga faktur pembatalan piutang yang mustahil sanggup ditagih
b Melakukan pengawasan terhadap ditaatinya syarat-syarat pembayaran. Artinya, pengawasan terhadap apakah debitur membayar sempurna pada tanggal jatuh tempo sesuai dengan syarat pembayaran yang telah ditetapkan
c. Melakukan pengawasan terhadap maksimum kredit yang diberikan, dalam arti apakah penjualan yang dilakukan Bagian Penjualan sama dengan maksimum kredit yang ditetapkan oleh Bagian Kredit, sehingga pada tiap bab dalam perusahaan terjadi pengecekan terhadap suatu transaksi yang dilakukan.

Demikian artikel perihal jenis-jenis piutang dan contoh, pendapat para hebat perihal pengertian piutang, dan kiprah pokok akuntan bidang piutang usaha. Link download sudah kami sertakan kalau anda ingin mendownload materi di atas.

0 Response to "3 Jenis Piutang Dalam Akuntansi – Mahir (Piutang Dagang, Wesel, Lain)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel