Guru Menyerupai Tukang Kebun....!!!
Sebuah kelas mirip taman, para siswa ialah bibit dan gurunya ialah tukang kebun. Setiap kali para siswa memasuki taman, tanggung jawab guru untuk mengatur acara yang menarik, dipenuhi dengan makanan dan tantangan, yang memungkinkan siswa tumbuh berpengaruh dan tinggi pada kemegahan alami mereka.
"Tukang kebun tidak dapat mengendalikan pertumbuhan tumbuhan mereka. Namun satu hal yang pasti. Jika bibit tidak ditanam, tidak ada yang tumbuh sama sekali."
Guru harus bersabar dengan bibit, alasannya ialah tidak peduli berapa banyak air atau seberapa banyak sinar matahari yang mereka terima, mereka semua ialah individu, dan akibatnya, mereka semua akan tumbuh dengan cara mereka sendiri, dengan cara mereka sendiri, selama waktu mereka sendiri; tidak ada yang sama
Beberapa siswa akan mekar lebih awal dan beberapa akan mekar belakangan. Beberapa akan memerlukan perhatian ekstra dan beberapa akan memerlukan dorongan tambahan. Beberapa akan tumbuh dengan kehendak liar mereka sendiri, seolah mencoba menahannya akan sama berbahayanya dengan mencoba mengunci angin di sebuah ruangan. Dan sesekali, sayangnya, akan ada orang yang menolak untuk tumbuh sama sekali.
Tukang kebun tidak dapat mengendalikan pertumbuhan tumbuhan mereka. Namun satu hal yang pasti. Jika bibit tidak ditanam, tidak ada yang tumbuh sama sekali.
Seorang guru hanya sebagus bunga yang tumbuh di kebunnya.
Selama bertahun-tahun, ribuan belum dewasa dan orang bau tanah telah menaruh kepercayaan mereka pada bimbingan guru. Ini ialah tanggung jawab yang besar bagi seorang guru. Itu ialah salah satu yang sangat dihargai. Kepercayaan mirip itu telah memberi rasa hangat dan berharga.
Sesekali siswa datang; sang guru selalu mengagumi siapa mereka dan bagaimana mereka berevolusi. Guru tidak dapat menahan diri sejenak untuk menatap mereka ketika mereka bangun di depannya dengan segala kemegahan mereka. Sang guru ingin mengatakan, "Lihatlah dirimu! Hanya ada satu dari kalian, dan aku cukup beruntung menjadi bab dari hidup kalian ketika kalian masih menjadi benih." Ini selalu sangat berat bagi guru.
Betapa mulianya profesi ini; betapa beruntungnya guru. Apa yang dapat lebih baik dari ini?
Sekarang sehabis ribuan siswa, ribuan pelajaran, ribuan tantangan, guru sangat besar hati dengan kebunnya yang terus berkembang yang bunganya tersebar di seluruh dunia.
Mereka ialah guru; mereka ialah tukang kebun, dan itu menciptakan perbedaan.
Sumber :
http://www.eltnews.com/
0 Response to "Guru Menyerupai Tukang Kebun....!!!"
Posting Komentar