-->

Iklan

Menganalisis Kebahasaan Teks Ceramah


Menganalisisi Kaidah Kebahasaan dalam Teks ceramah
Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun mempunyai karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya. Teks ceramah mempunyai kaidah kebahasaan sebagai berikut.
1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tugggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali memakai kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, ibarat hadirin, kalian, bapak-bapak, ibuibu, saudara-saudara
2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Dengan topik ihwal problem kebahasaan yang menjadi fokus pembahasanya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut yakni sarkastis, epimistis, tata krama, kesantunan berbahasa,
etika berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang menawarkan relasi argumentasi (sebab akibat). Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh lantaran itu. Selain itu, sanggup pula dipakai kata-kata yang yang menyatakan relasi temporal ataupun perbandingan/
pertentangan, ibarat sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
4. Menggunakan kata-kata kerja mental, ibarat diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
5. Menggunakan kata-kata persuasif, ibarat hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.

0 Response to "Menganalisis Kebahasaan Teks Ceramah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel