-->

Iklan

Mengapa Persetujuan Roem-Royen Hanya Menghasilkan Pernyataan Masing-Masing Delegasi?

Materi Sekolah - Mengapa Persetujuan Roem-Royen Hanya Menghasilkan Pernyataan Masing-Masing Delegasi? - Persetujuan Roem-Royen - Persetujuan ini hanya menghasilkan pernyataan masing-masing delegasi.

Hal ini disebabkan belum dicapainya kata sepakat mengenai rumusan persetujuan itu.

Pihak Indonesia dalam negosiasi itu diwakili oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan Belanda oleh DR. Van Royen. Persetujuan (statements) ini terjadi pada tanggal 7 Mei 1949.

Masing-masing pernyataan itu yaitu sebagai berikut:

1. Pernyataan Mr. Moh. Roem (Indonesia)
  • a. Mengeluarkan perintah kepada “pengikut” RI yang bersenjata untuk menghentikan perang gerilya
  • b. Kerja sama dalam hal pengembalian perdamaian dan menjaga keamanan dan ketertiban
  • c. Turut serta dalam KMB di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat “penyerahan” kedaulatan yang sungguh-sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat dengan tidak bersyarat.

Royen Hanya Menghasilkan Pernyataan Masing Mengapa Persetujuan Roem-Royen Hanya Menghasilkan Pernyataan Masing-Masing Delegasi?

2. DR. Van Royen (Belanda)
  • a. Menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke Yogyakarta
  • b. Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik
  • c. Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di tempat yang dikuasai oleh RI sebelum 19-12-1949 dan tidak akan meluaskan negara atau tempat dengan merugikan Republik
  • d. Menyetujui adanya RI sebagai belahan dari Negara Indonesia Serikat
  • e. Berusaha dengan sungguh-sungguh semoga KMB segera diadakan setelah Pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta

Perjanjian Roem-Roijen (juga disebut Perjanjian Roem-Van Roijen) yaitu sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 14 April 1949 dan kesannya ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan Herman van Roijen.

Maksud pertemuan ini yaitu untuk menuntaskan beberapa duduk perkara mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang sama. Perjanjian ini sangat alot sehingga memerlukan kehadiran Bung Hatta dari pengasingan di Bangka, juga Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogyakarta untuk mempertegas perilaku Sri Sultan HB IX terhadap Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta, di mana Sultan Hamengku Buwono IX menyampaikan “Jogjakarta is de Republiek Indonesie” (Yogyakarta yaitu Republik Indonesia)

Kesepakatan Perjanjian Roem-Roijen

Hasil pertemuan ini adalah:
  1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua acara gerilya
  2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar
  3. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta
  4. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang

Pada tanggal 22 Juni, sebuah pertemuan lain diadakan dan menghasilkan keputusan:
  1. Kedaulatan akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa syarat sesuai perjanjian Renville pada 1948
  2. Belanda dan Indonesia akan mendirikan sebuah komplotan dengan dasar sukarela dan persamaan hak
  3. Hindia Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada Indonesia

0 Response to "Mengapa Persetujuan Roem-Royen Hanya Menghasilkan Pernyataan Masing-Masing Delegasi?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel