-->

Iklan

Faktor Penyebab Dan Cara Mengatasi Kesulitan Berguru Anak


MENGIDENTIFIKASI DAN MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA



A.    Pengertian Kesulitan Belajar Siswa

Hamalik (hal: 1983) menyatakan kesulitan mencar ilmu sanggup diartikan sebagai keadaan di mana penerima didik tidak sanggup mencar ilmu sebagaimana mestinya. Keadaan tersebut tidak bisa diabaikan oleh seorang pendidik lantaran sanggup menjadi penghambat tujuan pembelajaran. Kesulitan mencar ilmu tidak hanya disebabkan oleh faKtor intelegensi yang rendah, akan tetapi bisa disebabkan oleh faktor-faktor nonintelegensi. Oleh lantaran itu, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Wood (2007:33) menyatakan kesulitan mencar ilmu ialah suatu kondisi dalam proses mencar ilmu yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri penerima didik maupun luar diri penerima didik.



B.  Jenis-Jenis Kesulitan Belajar Siswa

Empat jenis kesulitan/gangguan mencar ilmu dalam perkembangan seorang anak:

1.    Kesulitan mencar ilmu akademis, mencakup kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan berhitung.

2.    Gangguan simbolik,  yaitu ketidakmampuan anak untuk sanggup memahami suatu obyek sekalipun ia tidak mempunyai kelainan pada organ tubuhnya.

3.    Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk memahami isi pelajaran lantaran ia mengalami kesulitan untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.

4.    Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri anak.



C.  Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa

Penyebab kesulitan mencar ilmu antara lain sebagai berikut.

1. Faktor intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas;

2. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, menyerupai kurangnya gizi pada ibu hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;

3. Faktor sosial,seperti imbas teman bermain, pergaulan dan lingkungan sekitar;

4. Faktor keluarga, menyerupai keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan mencar ilmu dari orang tua.



D. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Cara mengatasi mengatasi kesulitan mencar ilmu ialah sebagai berikut.

1. daerah duduk siswa

Anak yang mengalami kesulitan indera pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi daerah duduk kepingan depan.

2. Gangguan kesehatan

Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap memberinya materi pelajaran dan dibimbing oleh orang bau tanah dan keluarga lainnya.

3. Program remedial

Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran jawaban gangguan internal, perlu ditolong dengan melaksanakan aktivitas remedial.

4. Bantuan media dan alat peraga

Penggunaan alat peraga pelajaran dan media mencar ilmu kiranya cukup membantu siswa yang mengalami kesulitan mendapatkan materi pelajaran. Misalnya,  karena materi pelajaran bersifat aneh sehingga sulit dipahami siswa.

5. Suasana mencar ilmu menyenangkan

Suasana mencar ilmu yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami kendala dalam mendapatkan materi pelajaran.



E. Rancangan Kegiatan Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik

Rancangan mengatasi kesulitan mencar ilmu penerima didik sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.



1. Bimbingan Belajar

Bimbingan mencar ilmu merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya. Secara umum, mekanisme bimbingan mencar ilmu sanggup ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut : (1) Identifikasi kasus; Identifikasi masalah merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar. Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003) menunjukkan beberapa pendekatan yang sanggup dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar. (2) Call them approach; melaksanakan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini akan sanggup ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan. (3) Maintain good relationship; membuat hubungan yang baik, penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru dengan siswa. Hal ini sanggup dilaksanakan melalui banyak sekali cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan mencar ilmu mengajar saja, contohnya melalui kegiatan ekstra kurikuler, rekreasi dan situasi-situasi informal lainnya. (4) Developing a desire for counseling; membuat suasana yang mengakibatkan ke arah penyadaran siswa akan duduk kasus yang dihadapinya. Misalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan perihal hasil dari suatu tes, menyerupai tes inteligensi, tes bakat, dan hasil pengukuran lainnya untuk dianalisis bersama serta diupayakan banyak sekali tindak lanjutnya. Melakukan analisis terhadap hasil mencar ilmu siswa, dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan mencar ilmu yang dihadapi siswa. (5) Melakukan analisis sosiometris; dengan cara ini sanggup ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan Penyesuaian social



2.  Identifikasi Masalah

Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau duduk kasus yang dihadapi siswa. Dalam konteks proses mencar ilmu mengajar, permasalahan siswa sanggup berkenaan dengan aspek : (a) substansial – material; (b) struktural – fungsional; (c) behavioral; dan atau (d) personality. Untuk mengidentifikasi duduk kasus siswa, Prayitno dkk. telah menyebarkan suatu instrumen untuk melacak duduk kasus siswa, dengan apa yang disebut Alat Ungkap Masalah (AUM). Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa, seputar aspek : (a) jasmani dan kesehatan; (b) diri pribadi; (c) hubungan sosial; (d) ekonomi dan keuangan; (e) karier dan pekerjaan; (f) pendidikan dan pelajaran; (g) agama, nilai dan moral; (h) hubungan muda-mudi; (i) keadaan dan hubungan keluarga; dan (j) waktu senggang.



3.  Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)

Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan guru atau guru pembimbing, pemberian dukungan bimbingan sanggup dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri. Namun, kalau permasalahannya menyangkut aspek-aspek kepribadian yang lebih mendalam dan lebih luas maka selayaknya kiprah guru atau guru pembimbing sebatas hanya membuat rekomendasi kepada jago yang lebih kompeten.



Sumber Pustaka:

Mudini, dkk. 2016. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Baca juga Soal Kesulitan Belajar Siswa




0 Response to "Faktor Penyebab Dan Cara Mengatasi Kesulitan Berguru Anak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel