-->

Iklan

Soal Kompetensi Pedagogik Kesulitan Berguru Penerima Didik



MENGIDENTIFIKASI DAN MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK

 KOMPETENSI INTI GURU : MENGUASAI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DARI ASPEK FISIK, MORAL, SOSIAL, KULTURAL, EMOSIONAL, DAN INTELEKTUAL


1.    Setiap individu tidak sama. Perbedaan individu ini mengakibatkan perbedaan tingkah laris berguru di kalangan akseptor didik. Sehingga memunculkan perbedaan kemampuan akseptor didik dalam memahami materi pembelajaran di kelas yang sering disebut sebagai kesulitan belajar. Ada banyak faktor penyebab kesulitan berguru siswa. Salah satu penyebab kesulitan berguru siswa yakni intelegensi yang rendah dan terbatas.

Penyebab kesulitan berguru tersebut digolongkan ke dalam factor…
 
A.  Intelektual

B.  Kondisi fisik dan kesehatan

C.  Sosial

D.  Keluarga


Jawab: A

Pembahasan

Penyebab kesulitan berguru antara lain:

1) Faktor intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas;

2) Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, ibarat kurangnya gizi pada ibu hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;

3) Faktor sosial,seperti dampak teman bermain, pergaulan dan lingkungan sekitar;

4) Faktor keluarga, ibarat keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya proteksi berguru dari orang tua.


2.    Ada banyak jenis kesulitan/gangguan berguru yang seringkali ditemui dalam perkembangan seorang akseptor didik. Antara lain, akseptor didik mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung.

Kesulitan tersebut termasuk jenis kesulitan belajar…

 A.  Social-emosional

B.  Akademik

C.  Simbolik

D.  Nonsimbolik


Jawab: B

Pembahasan:

Empat jenis kesulitan/gangguan berguru dalam perkembangan seorang anak:

1)   Kesulitan berguru akademis, mencakup kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan berhitung.

2)   Gangguan simbolik,  yaitu ketidakmampuan anak untuk sanggup memahami suatu obyek sekalipun ia tidak mempunyai kelainan pada organ tubuhnya.

3)   Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk memahami isi pelajaran alasannya ia mengalami kesulitan untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.

4)   Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri anak.


3.    Permasalahan sosial emosional dalam berguru yang dialami akseptor didik sangat beragam. Salah satunya yakni akseptor didik cenderung pendiam, pasif, dan gampang tersinggung. Mereka tidak berani bertanya atau menjawab alasannya merasa tidak bisa dan cenderung kurang berani bergaul serta suka menyendiri.

Permasalahan yang dialami akseptor didik tersebut di sebut….

A.  Hiperaktif

B.  Distractibiliti child

C.  Poor Self Consept

D.  Impulsif


Jawab: C

Pembahasan

Permasalahan social emosional akseptor didik, antara lain sebagai berikut:

(1) Hiperaktif, anak hiperaktif cenderung tidak bisa diam. Ia cenderung bergerak terus menerus, kadang suka berlarian, melompat-lompat, bahkan teriak-teriak di kelas. Anak ini sulit untuk dikontrol, alasannya ia melaksanakan acara sesuai kemauannya sendiri.

(2) Distractibility Child, anak distractibility seringkali mengalihkan perhatiannya ke banyak sekali obyek lain di kelas. Anak ini gampang dipengaruhi, tetapi tidak bisa memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang berlangsung di kelas. Anak ini juga cepat bosan.

(3) Poor Self Consept, anak yang poor self consept cenderung pendiam, pasif, dan gampang tersinggung. Mereka tidak berani bertanya atau menjawab alasannya merasa tidak bisa dan cenderung kurang berani bergaul serta suka menyendiri.

(4) Impulsif, anak yang spontan cepat sekali bereaksi terhadap sesuatu di sekitarnya, tetapi hal tersebut justru mencerminkan ketidakmampuannya. Misalnya, setiap guru memberi pertanyaan, anak ini cepat bereaksi untuk cepat menjawab. Anak ini ibarat ingin memperlihatkan bahwa ia pandai. Padahal cara menjawabnya justru mencerminkan  ketidakmampuannya.


4.    Cara mengatasi kesulitan berguru seharusnya menurut tanda-tanda yang teramati dan faktor penyebab kesulitan belajar. Jika kesulitan berguru itu timbul alasannya materi pelajaran bersifat ajaib sehingga sulit dipahami siswa, upaya yang dilakukan guru antara lain yakni ….

A.  Mengatur daerah duduk siswa

B.  Melaksanakan acara remedial

C.  menggunakan alat peraga pelajaran dan media berguru yang tepat

D.  Menciptakan suasana berguru menyenangkan
 
Jawab: C

Pembahasan

Cara mengatasi mengatasi kesulitan berguru yakni sebagai berikut.

1) daerah duduk siswa

Anak yang mengalami kesulitan indera pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi daerah duduk kepingan depan.

2) Gangguan kesehatan

Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap memberinya materi pelajaran dan dibimbing oleh orang bau tanah dan keluarga lainnya.

3) Program remedial

Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akhir gangguan internal, perlu ditolong dengan melaksanakan acara remedial.

4) Bantuan media dan alat peraga

Penggunaan alat peraga pelajaran dan media berguru kiranya cukup membantu siswa yang mengalami kesulitan mendapatkan materi pelajaran. Misalnya,  karena materi pelajaran bersifat ajaib sehingga sulit dipahami siswa.

5) Suasana berguru menyenangkan

Suasana berguru yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami kendala dalam mendapatkan materi pelajaran.

5.    Membuat rancangan untuk mengatasi kesulitan berguru akseptor didik sanggup dilakukan dengan cara bimbingan belajar. Beberapa pendekatan sanggup dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar. Antara lain, membuat hubungan yang baik, penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru dengan siswa.

Pendekatan tersebut dinamakan….

 A.   Call them approach

B.  Maintain good relationship

C.  Developing a desire for counseling

D.  Analisis sosiometris
Jawab : B

Pembahasan

Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003) memperlihatkan beberapa pendekatan yang sanggup dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga membutuhkan layanan bimbingan belajar, sebagai berikut.

(1) Call them approach; melaksanakan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini akan sanggup ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan.

(2) Maintain good relationship; membuat hubungan yang baik, penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru dengan siswa. Hal ini sanggup dilaksanakan melalui banyak sekali cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan berguru mengajar saja, contohnya melalui kegiatan ekstra kurikuler, rekreasi dan situasi-situasi informal lainnya.

(3) Developing a desire for counseling; membuat suasana yang mengakibatkan ke arah penyadaran siswa akan duduk masalah yang dihadapinya. Misalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan perihal hasil dari suatu tes, ibarat tes inteligensi, tes bakat, dan hasil pengukuran lainnya untuk dianalisis bersama serta diupayakan banyak sekali tindak lanjutnya. Melakukan analisis terhadap hasil berguru siswa, dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan berguru yang dihadapi siswa.

(4) Melakukan analisis sosiometris; dengan cara ini sanggup ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan Penyesuaian social
Untuk memperdalam pemahaman perihal Kesulitan Belajar Peserta didik baca Ringkasan Materi kompetensi Pedagogik Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Anak
 

0 Response to "Soal Kompetensi Pedagogik Kesulitan Berguru Penerima Didik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel