-->

Iklan

Kisah Sunan Kalijaga Mencar Ilmu Kepada Sunan Bonang

Kisah Sunan Kalijaga mencar ilmu kepada Sunan Bonang - Sunan Kalijaga merupakan salah satu walisongo yang ada di pulau jawa. Pada artikel sebelumnya telah disampaikan bahwa sunan kalijaga (nama aslinya Raden Syahid atau Raden Said) pernah menjadi perampok. Tentu tujuan sunan kalijaga merampok tidak untuk memperkaya diri sendiri, akan tetapi untuk membantu fakir miskin, khususnya disekitar tempat Tuban. Singkat cerita, pada balasannya sunan kalijaga merampok orang berjubah yang ternyata ialah Sunan Bonang. Berkat kemampuan dari Sunan Bonang, Raden Syahid balasannya sadar untuk tidak merampok lagi dan ingin mencar ilmu kepada Sunan Bonang. Kisah sunan kalijaga yang mencar ilmu kepada sunan bonang ialah tema yang akan dibahas dalam artikel ini.


Kisah Sunan Kalijaga mencar ilmu kepada Sunan Bonang

Dalam kisah sunan kalijaga yang ingin mencar ilmu kepada sunan bonang, sunan Bonang sanggup mendapatkan Raden Syahid sebagai muridnya asalkan dia sanggup pula mendapatkan ujian kesabaran. Di samping harus terlebih dahulu membersihkan diri, suci, lahir maupun batin. Namun sebelum ilmu itu diberikan, Sunan Bonang menguji kesetiaan dan kesungguhan Raden Syahid, dia menancapkan tongkatnya di pinggir kali.

Tolong kau jaga tongkatku ini, jangan disentuh. Tunggu saya hingga saya kembali untuk mengajarkan ilmu kepadamu. Kanjeng Sunan kepada Raden Syahid. Sambil berkata begitu, Kanjeng sunan pergi meninggalkan Raden Syahid di tepi kali. Dengan setia Raden Syahid duduk bersila menunggu tongkat itu sambil menantikan kedatangan Kanjeng Sunan kembali.

Beberapa hari telah terlalu namun kanjeng sunan belum juga muncul. Raden Syahid yang sudah bertekad bundar ingin menuntut ilmu tetap menanti dengan setia. la lebih baik mati dari pada tidak menjadi murid Kanjeng Sunan,

Perputaran waktu telah berjalan begitu cepat. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, Raden syahid tetap duduk bersila tanpa mengenal panas, hujan dan angin dan entah sudah berapa usang ia duduk di situ tanpa makan dan minum hingga tak terasa semak belukar di sekitarnya tumbuh menjadi hutan kecil. Apabila ekspresi dominan kering tiba, maka ia terkena panas matahari, dan apabila ekspresi dominan hujan tiba, ia terendam air di kali. Tubuhnya yang semula segar, sekarang menjadi kering. Wajahnya yang bersih, sekarang tumbuh kumis dan jenggot. Dan tidak terasa sekujur tubuhnya dilingkari akar tumbuh-tumbuhan liar. Begitu tekun dan setianya Raden Syahid di tepi kali sebagai pertapa hingga tanpa terasa di kepalanya ada burung yang sedang bersarang.

Orang-orang yang melewati tempat tersebut mula-mula merasa absurd melihat seorang pria muda duduk bersila. mereka menamakan perjaka itu sebagai penjaga kali.

Setelah beberapa tahun lamanya, kanjeng Sunan Bonang teringat pada Raden Syahid yang menjaga tongkatnya di pinggir kali itu, kemudian dia kembali menemui Raden Syahid. Ternyata perjaka itu masih duduk bersila sebagaimana dikala ditinggalkan. Kanjeng Sunan rahasia memuji ketabahan Raden Syahid, dan yang paling menyedihkan ialah sekujur tubuhnya dilingkari tetumbuhan liar. Dengan langkah pasti, Kanjeng Sunen menghampirinya seraya mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum!" berkali-kali Kanieng sunan Bonang memberi salam kepada Raden syahid. Tetapi Raden syahid tak menjawabnya seakan-akan telah mati. Dengan penuh kasih sayang Kanjeng sunan membersihkan badan Raden syahid, namun Raden Syahid hanya membisu saja. Pemuda itu tampak semakin tua, kumis dan jenggotnya tumbuh memanjang di wajah.

"Baru kali ini saya menemukan murid yang setabah ini, sekian tahun kutinggalkan di tempat ini, namun tetap duduk tanpa berubah sedikitpun. lni ialah muridku yang seiati dengan berkat dewa yang maha pengasih sadarlah kamu". gumam Kanjeng sunan Bonang. Perlahan-lahan perjaka yang pucat itu mulai bergerak-gerak Raden syahid masih hidup meskipun sudah sekian tahun tidak makan dan tidak minum. semua itu berkat kekuasaan Tuhan.

Bagaikan sadar dari mimpi, Raden Syahid merasa sangat terkejut melihat keadaan dirinya sendiri. Dia telah menjadi pria berkumis dan berjenggot. tetapi ia tidak lupa orang berjubah dihadapannya itu adalih gurunya.

"Sudah waktunya anak muda, sudah waktunya kau mendapatkan ilmu sejatinya hidup ini, bersihkan tubuhmu dan jauhkan dari sifat iri dan dengki", kata Kanjeng sunan dengan nada kasihan. "Terima kasih", jawab Raden Syahid lemah.

Demikianlah, balasannya Raden syahid benar-benar menjadi murid sunan Bonang, alasannya ialah ia lulus dalam menghadapi ujian, Beliau diajarkan ilmu syari'at, Haqiqot dan Thoriqoh yang bisa menyelamatkan umat insan didunia dan di akhirat, balasannya dia menjadi seorang salah seorang wali Allah yang bergelar "sunan Kalijaga".

Kisah Sunan Kalijaga mencar ilmu kepada Sunan Bonang Kisah Sunan Kalijaga Berguru Kepada Sunan Bonang

Nama Kalijaga sendiri diambil dari insiden Raden syahid yang menjaga tongkat Sunan Bonang di tepi sungai. Kalijaga artinya ialah yang menjaga kali (sungai). Ada juga yang mengartikan Kalijaga sebagai orang yang menjaga anutan kepercayaan masyarakat terdahulu. Karena Sunan Kalijaga sangat halus dalam berdakwah. Beliau tidak pribadi menunjukkan perilaku anti pati terhadap kepercayaan masyarakat pada zaman itu, semua anutan didekati yang kemudian pada balasannya diarahkan kepada Agama lslam.

Demikian artikel yang membahas ihwal kisah sunan kalijaga yang mencar ilmu kepada sunan bonang. Semoga bermanfaat kepada para pembaca.

0 Response to "Kisah Sunan Kalijaga Mencar Ilmu Kepada Sunan Bonang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel