-->

Iklan

Refleksi Pembelajaran


  1. Konsep Refleksi dalam Pembelajaran
    Refleksi ialah acara penilaian dalam aneka macam bentuk yang dilakukan oleh penerima didik terhadap proses berguru mengajar yang telah dilaksanakan oleh pendidik dengan maksud untuk memperbaiki proses berguru yang dilaksanakan oleh pendidik pada waktu yang akan datang.
    Definisi berdasarkan Reid, 1995 “Reflection is a process of reviewing an experience of practice in order to describe, analyse, evaluate and so inform learning about practice”. Konsep tersebut sanggup diartikan, bahwa refleksi ialah sebuah proses mereviu pengalaman dengan cara mendeskripsikan, menganalisis, mengevaluasi pembembelajaran yang telah dilakukan.
  2. Prinsip Refleksi dalam Pembelajaran
    Refleksi pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan beberapa prinsip berikut, yakni: (1) Ada kesadaran bersama pendidik dan penerima didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; (2) Penilaian oleh penerima didik dilakukan dengan sangat kritis; (3) Penilaian dilaksanakan semenjak awal pembelajaran hingga selesai pembelajaran; (4) Hasil penilaian oleh penerima didik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran.
  3. Tujuan dan Sasaran Refleksi dalam Pembelajaran
    Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran bagi pendidik antara lain: (1) Untuk menganalisis tingkat keberhasilan proses dan hasil berguru penerima didik; (2) Untuk melaksanakan penilaian diri terhadap proses berguru yang telah dilakukan; (3) untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan; (4) untuk merancang upaya
    optimalisasi proses dan hasil belajar, (5) Untuk memperbaiki dan membuatkan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Refleksi pembelajaran penting dilakukan dengan tujuan untuk memperlihatkan gosip nyata wacana bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajarannya sekaligus sebagai materi observasi untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran itu tercapai. Selain itu refleksi terhadap pembelajaran bermanfaat bagi penerima didik yakni, untuk mencapai kepuasaan diri penerima didik memperoleh wadah yang sempurna dalam menjalin komunikasi nyata dengan pendidik.
  4. Teknik-teknik Refleksi dalam Pembelajaran

  1. Belajar Jurnal
    Pertama ialah berguru jurnal, para siswa diminta untuk menciptakan jurnal mingguan di mana mereka merekam dan berkomentar wacana pengalaman mereka sebagai pelajar dalam kelas tersebut. Dibutuhkan waktu lima menit untuk siswa menulis jurnal tersebut. Pada selesai pelajaran jurnal tersebut di kumpulkan kepada guru untuk diberi komentar.
  2. Belajar Mitra (kelompok atau kerjasama)
    Belajar kawan mempunyai kegunaan untuk mendiskusikan ide-ide yang dibangkitkan, mengeksplorasi kepentingan mereka sendiri, bertukar pikiran untuk memperlihatkan komentar satu sama lainnya.
  3. Belajar Kontrak
    Penggunaan berguru kontrak pada pembelajaran refleksi ada tiga tahap, yaitu sebagai berikut.
    1) Sebelum penyusunan sebuah draft awal untuk disampaikan kepada siswa harus fokus pada pengalaman mereka, kebutuhan mereka berguru dan bagaimana mereka sanggup berguru dengan baik. Dalam obrolan dengan siswa, konsepsi pembelajaran ini didiskusikan dan kontrak yang direvisi dihasilkan.
    2) Sebelum penyerahan hasil ahir berguru mereka, siswa diminta dalam kontrak untuk meninjau pembelajaran mereka dan bagaimana mereka sanggup menyampaikannya kepada orang lain.
    3) Jadwal Penilaian diri. Jadwal penilaian diri dipakai sebagai sarana memungkinkan siswa untuk menyatukan aneka macam pembelajaran mereka dalam suatu kelas, untuk merefleksikan prestasi mereka dan mengkaji implikasinya untuk pembelajaran lebih lanjut. (Tebow, 2008)

    5. Penyusunan Instrumen Refleksi Pembelajaran
    Instrumen ialah alat untuk merekam gosip yang akan dikumpulkan. Instrumen observasi dipakai berdasarkan teknik yang dilakukan. Berikut ini jenis instrumen yang sanggup dikembangkan untuk acara refleksi pembelajaran.
    a. Lembar Observasi
    Lembar observasi ialah hasil pencatatan terhadap pengamatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematis. Instrumen observasi yang berupa pedoman pengamatan biasa dipakai dalam observasi sistematis, di mana observer bekerja sesuai dengan
    pedoman yang telah dibuat.
    b. Pedoman Wawancara
    Pedoman wawancara (interview guide) ialah contoh percakapan yang dilaksanakan untuk memperoleh gosip dari responden. Secara minimal pedoman tersebut memuat rambu-rambu pertanyaan yang akan ditanyakan pada responden.
    c. Lembar Telaah Dokumen
    Lembar telaah dokumen ialah instrumen yang yang dipakai untuk mengolah dokumen-dokumen yang dimiliki. Bentuk instrument dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu pedoman dekomentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan check list yang memuat daftar variabel yang akan dikumpulan datanya. Perbedaan antara kedua bentuk instrumen ini terletak pada intensitas
    gejala yang diteliti.
    d. Angket atau Kuisioner
    Refleksi acara pembelajaran sanggup memakai metode angket atau kuisioner. Pada acara ini, dipakai instrumen sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket sanggup berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh gosip dari responden wacana apa yang dialami dan diketahui oleh penerima didik.
     
    Sumber Pustaka
    Doyin, Mukh dan Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa Indonesia. Semarang: Bandungan Institute.
    Kurniawan, Endang, Rien Hermawaty, Saifur Rohman. 2016. Refleksi Pembelajaran Dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:  Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
BACA JUGA: SOAL UTN 2017 REFLEKSI PEMBELAJARAN

0 Response to "Refleksi Pembelajaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel