-->

Iklan

Apa Saja Faktor-Faktor Pendorong Kembalinya Ris Ke Bentuk Negara Kesatuan Ri?

Materi Sekolah - Apa saja Faktor-faktor Pendorong Kembalinya RIS ke Bentuk Negara Kesatuan RI? - Sesuai dengan hasil KMB, RIS harus membayar hutang Belanda semenjak tahun 1942 hingga ratifikasi kedaulatan. Alasannya, semua hutang Belanda dipakai untuk kepentingan Hindia-Belanda. Sedangkan pihak RIS hanya bersedia menanggung hutang Belanda hingga Indonesia menyatakan kemerdekaan.

Alasannya, apabila RIS harus menanggung hutang hingga tahun 1949 berarti RIS harus membiayai sendiri penyerangan-penyerangan Belanda terhadap Republik Indonesia. Hal ini menyebabkan jalan buntu, terutama dalam memilih tanggung jawab masing-masing negara bagian.

Sementara, Amerika Serikat terus menekan semoga RIS menanggung semua hutang Belanda.
  • Masalah di atas merupakan salah satu faktor yang mendorong timbulnya aliran untuk kembali ke bentuk negara kesatuan.
Gerakan yang menginginkan bentuk negara kesatuan pun semakin meluas. Berbagai demonstrasi dan mosi yang menuntut semoga negara-negara bab RIS dilebur dan bergabung dengan Republik Indonesia guna membentuk negara kesatuan.

Presiden NIT, Sukowati mengumumkan bahwa negara bagiannya siap menjadi unsur suatu negara kesatuan. Bahkan, 13 tempat di wilayah NIT, keculi Maluku Selatan siap untuk melepaskan diri dari NIT dan menggabungkan diri dengan Republik Indonesia.

Tindakan itu kemudian diikuti oleh negara bab lainnya. Penggabungan antara tempat yang satu dengan lainnya dimungkinkan oleh pasal 43-44 Konstitusi RIS.

Para pendukung negara kesatuan dikenal sebagai kaum unitaris dan masyarakat yang menghendaki negara RIS dikenal sebagai kaum federalis.

faktor Pendorong Kembalinya RIS ke Bentuk Negara Kesatuan RI Apa saja Faktor-faktor Pendorong Kembalinya RIS ke Bentuk Negara Kesatuan RI?

Semula, kedudukan kaum federalis cukup berpengaruh untuk mempertahankan pandangannya. Akan tetapi, kekuatan itu mulai memburuk sebagai jawaban beberapa tokohnya berkhianat terhadap RIS. Penghianatan mereka dikenal sebagai tindakan separatis.
  • Tindakan separatis oleh sebagian kaum federalis juga menjadi salah satu faktor pendorong kembalinya RIS ke bentuk negara kesatuan Indonesia RI.

Beberapa tindakan separatis itu, di antaranya:
  1. Sultan Hamid II bersekongkol dengan Raymond Westerling untuk membunuh rakyat di Sulawesi Selatan, tentara di Bandung, dan mengancam akan membunuh para petinggi RIS di Jakarta. Kelompok ini menamakan diri Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) suatu gerakan separatis yang ingin mempertahankan negara Pasundan dan lepas dari RIS.
  2. Kapten Andi Aziz menciptakan makar di Makasar, Sulawesi Selatan. Ia dan pasukannya menyerang markas Tentara Nasional Indonesia di kota itu. Para prajurit Tentara Nasional Indonesia menjadi korban penyerangan itu. Pada tanggal 5 April 1950, Andi Aziz menyatakan NIT tetap dipertahankan.
  3. Dr. Soumokil memimpin gerakan separatis di Maluku Selatan. Gerakan ini dikenal sebagai Republik Maluku Selatan (RMS). Pada tanggal 25 April 1950, Soumokil memimpin pemberontakkan terhadap RIS melalui banyak sekali intimidasi, teror, dan pembunuhan di beberapa tempat. Jelas, tindakkan itu sanggup menghambat upaya mewujudkan negara kesatuan, sekaligus menghancur RIS yang telah diakui dunia internasional.

Berbagai gerakan separatis tersebut telah melahirkan perilaku tidak bahagia terhadap tokoh-tokoh kaum federalis dan mendorong mereka untuk mendukung tokoh-tokoh kaum unitaris. Dengan demikian, gerakan separatis merupakan faktor yang ikut mendorong usaha-usaha usaha kembali ke negara kesatuan.
  • Faktor lain yang mendorong untuk kembali ke negara kesatuan ialah harapan rakyat.

Di banyak sekali tempat dilancarkan tuntutan pembubaran negara-negara bagian. Pada bulan Februari 1950, rakyat Jawa Barat melaksanakan demonstrasi di depan Parlemen Pasundan menuntut dibubarkannya negara Pasundan. Di Jawa Timur, rakyat berdemonstrasi menuntut dibubarkannya negara Jawa Timur.

Tuntutan semacam itu terus meluas di beberapa negara bab maupun satuan kenegaraan (daerah-daerah otonom). Sampai tanggal 5 April 1950, negara-negara bab dalam RIS tinggal tiga, yaitu RI, NIT, dan NST.

Beberapa tempat melancarkan mosi untuk melepaskan diri dari RIS dan bergabung dengan Republik Indonesia, di antaranya:
  1. Pada tanggal 4 Januari 1950, DPRD Malang mengajukan mosi untuk lepas dari Negara Jawa Timur dan masuk Republik Indonesia.
  2. Pada tanggal 30 Januari 1950, Sukabumi minta lepas dari Pasundan dan masuk menjadi bab Republik Indonesia.
  3. Pada tanggal 22 April 1950, Jakarta Raya menggabungkan diri pada Republik Indonesia.
  4. Di Sumatera terjadi pergolakan politik di mana rakyat menuntut pembubaran Negara Sumatera Timur. Front Nasional Sumatera Timur dalam konferensinya pada tanggal 21 dan 22 Januari 1950 mengeluarkan resolusi yang antara lain menuntut supaya Negara Sumatera Timur selekas-lekasnya digabungkan kepada Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Sementara Negara Sumatera Timur dibubarkan dan diganti dengan Dewan Perwakilan Sumatera Timur yang demokratis.
  5. Di Sulawesi timbul gerakan-gerakan rakyat yang menuntut pembubaran negara Indonesia Timur dan sebelum RIS dengan resmi membubarkan negara Indonesia Timur terlebih dahulu mereka menggabungkan diri dengan Republik Indonesia.

0 Response to "Apa Saja Faktor-Faktor Pendorong Kembalinya Ris Ke Bentuk Negara Kesatuan Ri?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel